Pacitan – lensapacitan.com, Dalam dua pekan terakhir, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, terus meluas. Sebanyak 37 ekor sapi dilaporkan terdampak. Dua di antaranya mati dan dikubur, sementara dua lainnya terpaksa disembelih demi mencegah penularan.
Katimin, salah satu warga Dusun Wawaran, terpaksa mengubur sapi miliknya yang mati akibat PMK. Nasib serupa dialami Khoiri, warga Dusun Mantenan, yang kehilangan sapinya setelah lima hari terjangkit penyakit tersebut.
“Kondisinya semakin memburuk, dan tidak mampu berdiri meski sudah dilakukan penanganan,”kata Khomari, Sekretaris Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung.
Khomari, mengungkapkan bahwa wabah PMK telah memukul ekonomi peternak. Harga jual sapi turun drastis hingga 50 persen.
“Yang tadinya seharga Rp 40 juta, kini hanya dihargai Rp 25 juta. Bahkan ada sapi yang baru dibeli Rp 17 juta, terpaksa dijual lagi hanya Rp 7 juta,” ujar Khomari.
Banyak peternak yang terpaksa menjual sapi mereka meskipun ternak menunjukkan tanda-tanda terjangkit PMK. Selain kerugian ekonomi, warga khawatir wabah ini akan terus meluas.
Pemerintah dan warga setempat kini berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan agar wabah ini segera terkendali. Para peternak diimbau untuk lebih waspada dan melaporkan jika ada gejala PMK pada ternak mereka. (not)