Menu

Mode Gelap
Belum Cair, Cek Rp3 Miliar Milik Tarman Hilang “Ketlisut” Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia

Pendidikan

Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan Capai 85 Persen, AHY Tinjau Lokasi

badge-check


 Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan Capai 85 Persen, AHY Tinjau Lokasi Perbesar

Pacitan – Renovasi gedung calon Sekolah Rakyat (SR) di Pacitan hampir rampung. Hingga awal Juli, progres pembangunan di bekas Gedung Diklat BKPSDM Pacitan itu telah mencapai 85 persen. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turun langsung meninjau proyek tersebut pada Kamis (3/7/2025).

Kunjungan AHY bertujuan memastikan kesiapan infrastruktur menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026 pada 14 Juli mendatang. Ia menegaskan pentingnya penyelesaian tepat waktu agar seluruh sarana dan prasarana siap digunakan oleh para siswa dari keluarga kurang mampu yang akan menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.

“Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Pacitan termasuk yang terpilih menjadi lokasi Sekolah Rakyat. Progresnya sudah bagus, tinggal penyelesaian akhir. Kami minta semua pihak memastikan rampung sebelum 14 Juli,” ujarnya.

Sekolah Rakyat merupakan program nasional berasrama dan gratis bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Tahap pertama program ini akan mencakup 100 sekolah di berbagai daerah dengan total 395 rombongan belajar mulai dari tingkat SD hingga SMA. Di Pacitan, rencananya akan ada 100 siswa terdiri dari 34 laki-laki dan 66 perempuan yang akan mulai belajar di sekolah ini.

AHY menyebut, program ini dirancang sebagai solusi atas kesenjangan akses pendidikan dan sebagai upaya nyata memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

“SDM yang unggul adalah kunci kemajuan bangsa. Pendidikan tidak boleh menjadi barang mewah. Sekolah Rakyat adalah langkah konkret untuk membangun masa depan yang lebih adil,” tegasnya.

Ia juga meminta kontraktor proyek agar segera melaporkan jika ada kendala di lapangan, agar pemerintah pusat dapat memberikan intervensi cepat. Dengan dukungan penuh dari negara dan sistem pendidikan berasrama, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan alternatif yang berpihak pada masyarakat bawah. (tri)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI

13 Oktober 2025 - 14:40 WIB

Renovasi BLK Pacitan Hampir Rampung, Sekolah Rakyat Gelombang 2 Akan Segera Dimulai

3 September 2025 - 12:02 WIB

Pameran Lukisan Anak Meriahkan HUT RI ke-80, Perpustakaan Pacitan Angkat Literasi dan Sejarah Daerah

3 Agustus 2025 - 16:36 WIB

Camat Tegalombo Ingatkan Sekolah Cegah Bullying dan Pernikahan Dini

28 Juli 2025 - 20:55 WIB

SDN 2 Gembong Pacitan Hanya Miliki 7 Murid, Tak Ada Siswa Baru

15 Juli 2025 - 09:47 WIB

Trending di Pendidikan