Pacitan – Proses pelaksanaan anggaran telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, mulai dari sisi proses bisnis serta sisi pendukung terutama pada tools yang digunakan. Penerapan aplikasi (tools) pendukung telah banyak mengalami penyesuaian terutama perkembangan informasi dan teknologi yang saat ini berlangsung dengan pesat. Saat ini pengelola keuangan pada satuan kerja mengenal SAKTI, sebuah aplikasi berbasis web yang menjadi menjadi sarana utama dalam proses pelaksanaan anggaran.
Sejak diimplementasikan secara penuh pada tahun 2022 lalu, SAKTI telah mengalami berbagai pengembangan dan penyesuaian dalam berbagai sisi, yang bertujuan untuk mendukung kelancaran proses pelaksanaan anggaran pada satuan kerja. Salah satu bentuk pengembangan SAKTI adalah peningkatan keamanan pengguna (user) dalam proses pengoperasian SAKTI. Sebagaimana aplikasi pada umumnya, proses login SAKTI memerlukan adanya username dan password yang telah dilakukan registrasi. Username dan password tersebut dikirimkan langsung kepada nomor HP pengguna sebagai bentuk keamanan informasi, namun dalam praktiknya masih ditemukan adanya proses penggunaan username dan password yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penggunaan username SAKTI pada awalnya menggunakan kombinasi roleuser_kodesatker_NIP, yang memungkinkan satu pegawai memiliki lebih dari 1 user dengan role berbeda, dan pengguna dapat melakukan login pada waktu yang bersamaan pada masing-masing user teresebut. Pada pertengahan tahun 2023, dilakukan update pada proses login SAKTI dengan merubah username menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Peralihan penggunaan username ini meringkas jumlah user pada pegawai yang sebelumnya memiliki lebih dari satu user SAKTI, selain itu perubahan ini menyebabkan pengguna hanya dapat melakukan login satu kali pada satu waktu yang dikenal dengan istilah Single Sign On (SSO). Namun, penggunaan SSO dinilai belum maksimal untuk memastikan keamanan dan kesesuaian penggunaan user SAKTI, sehingga pada tahun 2025 diimplementasikan mekanisme Multi Factor Authentication (MFA).
MFA adalah sebuah metode keamanan untuk meningkatkan keamanan informasi. Implementasi MFA diperlukan lebih dari 2 (dua) faktor verifikasi yaitu password dan kode OTP yang diperoleh dari aplikasi Authenticator yang terhubung dengan SAKTI. Tujuan diberlakukannya MFA adalah untuk memastikan bahwa proses login yang dilakukan pada SAKTI adalah login yang hanya dilakukan oleh pengguna SAKTI terkait yang telah mendapatkan username dan password yang teregistrasi serta telah melakukan aktivasi MFA pada SAKTI. Selain itu, MFA juga diharapkan dapat menghindari ancaman kejahatan siber yang saat ini marak terjadi terutama pada instansi pemerintah. Meskipun saat ini MFA dianggap sebagai salah satu metode paling aman dalam proses akses aplikasi, namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam penggunanannya. Beberapa contoh kendala dalam proses MFA adalah tingginya permohonan reset MFA SAKTI yang diajukan oleh pengguna serta aplikasi authenticator yang tidak berjalan dengan baik, walaupun kendala tersebut bersifat minor dan dapat segera terselesaikan.
Peningkatan keamanan dalam akses aplikasi menjadi hal dasar terutama dalam proses pelaksanaan anggaran negara. Selain awareness pada setiap pengguna aplikasi, penyedia dan pengembang juga harus memastikan bahwa kebijakan kemanan yang diterapkan dapat menjamin kelancaran dan keamanan pada transaksi yang dilaksanakan oleh masing-masing user. Di zaman yang sudah memasuki peningkatan IT yang sangat pesat ini, tentunya keamanan informasi akan menjadi pekerjaan rumah yang selalu menanti. Penyempurnaan demi penyempurnaan akan selalu dilakukan untuk memberikan yang terbaik dalam proses pelaksanaan anggaran.