Pacitan, Sosialisasi mengenai bahaya dan dampak hukum peredaran rokok ilegal terus digencarkan oleh Bea Cukai di Jawa Timur. Selain penjelasan mengenai aturan, masyarakat juga diberi pemahaman terkait sanksi yang menanti para pelaku peredaran rokok ilegal.
Kabid Fasilitasi Kepabeanan Bea Cukai Jawa Timur, Bachroni, mengungkapkan bahwa ada konsekuensi pidana dan perdata bagi pengedar, pengepul, hingga pabrik yang memproduksi rokok ilegal. “Regulasi terkait rokok ilegal itu ada pidana dan perdata, baik pengedar, pengepul, maupun pabrik pembuatnya,” ujar Bachroni.
Bachroni menekankan bahwa ancaman pidana untuk pelaku peredaran rokok ilegal tidak main-main. Hukuman pidana bisa mencapai 10 tahun penjara, sementara denda mencapai dua hingga 20 kali lipat dari nilai cukai yang seharusnya dibayarkan. “Selain merugikan negara, rokok ilegal juga berdampak buruk bagi masyarakat yang mengonsumsinya,” jelasnya.
Pemerintah saat ini berkomitmen kuat untuk memberantas rokok ilegal di tengah masyarakat. Masyarakat pun diimbau untuk melaporkan keberadaan rokok ilegal kepada aparat penegak hukum atau Bea Cukai jika menemukannya di pasaran.
Sebagai informasi, terdapat lima ciri utama rokok ilegal yang perlu diperhatikan: rokok tanpa pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, pita cukai bekas pakai, pita cukai yang salah peruntukan, serta pita cukai yang salah personalisasi. (not)