Pelajar tingkat SMP sederajat nampaknya mesti sabar berharap tatap muka bakal segera digelar. Berbeda dengan kakak kelas mereka, Dinas Pendidikan (Dindik) setempat memastikan proses ujian akhir semester (UAS) Juni mendatang tetap daring, baik tingkat SD hingga SMP. Serupa dengan ujian tengah semester (UTS) yang tengah berlangsung.
Kepala Dindik Pacitan, Daryono mengungkapkan meski dilakukan secara daring namun pihaknya memastikan penilaian dilakukan fair. Saban guru memiliki metode masing-masing, mengetahui perkembangan siswanya. Baik, lewat ujian online, penugasan, wawancara hingga berkunjung ke rumah siswa. Memastikan perkembangan intelegensi, kognitif hingga kejiwaan peserta didik. Guru itu dituntut kreatif, juga mereka secara formal sudah terdidik bagaimana cara menilai anak, papar Daryono.
Daryono menambahkan selain dituntut kreatif, hasil raport tersebut menjadi kewajiban para guru. Menyampaikan hasil proses belajar saban semester ke wali murid masing-masing. Meski memiliki kewenangan penuh menentukan nilai, namun hasil belajar tersebut tetap dipertanggung jawabkan guru masing-masing. Baik ke pengawas, pun kepala sekolah dan dinas pendidikan. Karena itu guru dituntut kreatif agar bisa memberikan penilaian yang sesuai, terangnya.
Memang, lanjut Daryono dimasa pandemi covid-19 kali ini proses KBM serba terbatas. Pun, tak sedikit siswa yang mengeluh jenuh akan pembelajaran. Belum lagi masalah jaringan internet, ketersediaan gadget hingga siswa bolos pelajaran.
Namun, mau tak mau kebijakan ini mesti ditempuh antisipasi adanya penularan covid-19. Minimal sebelum proses vaksinasi guru tuntas dan tatap muka di gelar Juli mendatang. Semoga pembelajaran bisa segera dibuka, karena kita sama-sama rindu, katanya