Menu

Mode Gelap
Belum Cair, Cek Rp3 Miliar Milik Tarman Hilang “Ketlisut” Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia

Pendidikan

Semarak Reog Meriahkan Perpisahan Siswa MIM Padi III Tulakan

badge-check


 Semarak Reog Meriahkan Perpisahan Siswa MIM Padi III Tulakan Perbesar

Pacitan – Suasana berbeda terasa di halaman Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Padi III, Kecamatan Tulakan, Sabtu malam (21/6/2025). Ratusan warga tumpah ruah menyaksikan penampilan seni reog yang memukau dalam acara perpisahan siswa kelas VI bertajuk “Pisah Kenang Sambut Harapan.”

Pentas reog malam itu bukan sembarang pertunjukan. Para pemainnya adalah siswa-siswi MIM Padi III sendiri, yang selama ini dilatih oleh pelatih profesional. Dengan kostum lengkap dan gerakan yang energik, mereka sukses memukau penonton dan membangkitkan rasa bangga terhadap seni budaya lokal.

Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi setiap atraksi yang ditampilkan kelompok Reog Singo Aryo Joyoharjo. Warga yang hadir pun tak bergeming dari tempat duduknya, menikmati setiap detik sajian budaya yang dipentaskan di tengah lingkungan madrasah.

Kepala MIM Padi III, Bambang Sutaryo, mengatakan bahwa penampilan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari proses pendidikan karakter dan pelestarian budaya. Ia menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta terhadap tradisi lokal kepada para siswa sejak dini.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa MIM Padi III tak hanya mengajarkan ilmu agama dan akademik, tapi juga membentuk pribadi siswa yang mencintai budaya bangsanya,” ujar Bambang.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru, orang tua, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program unggulan di madrasah tersebut. Di antaranya program Tahfidz Al-Qur’an, hafalan surat Yasin, serta pengembangan seni tradisional seperti reog.

Kepada siswa-siswi yang lulus, Bambang berpesan agar terus belajar, menjaga akhlak, dan selalu berbakti kepada orang tua serta guru. “Jadilah pribadi yang membawa manfaat bagi lingkungan. Jangan pernah lelah menuntut ilmu dan berbuat baik,” katanya penuh haru.

Penampilan reog malam itu menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis Islam tak harus meninggalkan akar budaya lokal. Justru, keduanya bisa berjalan beriringan, membentuk generasi yang religius, berkarakter, dan bangga akan jati dirinya.

Acara berakhir dengan suasana haru dan penuh semangat. Di balik sorotan lampu panggung, terlihat wajah-wajah ceria siswa yang tak hanya berpamitan, tapi juga telah menorehkan karya budaya yang membanggakan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI

13 Oktober 2025 - 14:40 WIB

Renovasi BLK Pacitan Hampir Rampung, Sekolah Rakyat Gelombang 2 Akan Segera Dimulai

3 September 2025 - 12:02 WIB

Pameran Lukisan Anak Meriahkan HUT RI ke-80, Perpustakaan Pacitan Angkat Literasi dan Sejarah Daerah

3 Agustus 2025 - 16:36 WIB

Camat Tegalombo Ingatkan Sekolah Cegah Bullying dan Pernikahan Dini

28 Juli 2025 - 20:55 WIB

SDN 2 Gembong Pacitan Hanya Miliki 7 Murid, Tak Ada Siswa Baru

15 Juli 2025 - 09:47 WIB

Trending di Pendidikan