Menu

Mode Gelap
Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai Rontek Tegalombo Usung Tema “Murwokolo”, Pukau Penonton dengan Nuansa Islami Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025 Legenda Lembah Lembu Jadi Suguhan Memikat dari Kecamatan Bandar di Panggung Ronthek 2025 Retreat Partai Demokrat di Pacitan, UMKM dan Hotel Ketiban Berkah

Pendidikan

Semarak Reog Meriahkan Perpisahan Siswa MIM Padi III Tulakan

badge-check


					Semarak Reog Meriahkan Perpisahan Siswa MIM Padi III Tulakan Perbesar

Pacitan – Suasana berbeda terasa di halaman Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Padi III, Kecamatan Tulakan, Sabtu malam (21/6/2025). Ratusan warga tumpah ruah menyaksikan penampilan seni reog yang memukau dalam acara perpisahan siswa kelas VI bertajuk “Pisah Kenang Sambut Harapan.”

Pentas reog malam itu bukan sembarang pertunjukan. Para pemainnya adalah siswa-siswi MIM Padi III sendiri, yang selama ini dilatih oleh pelatih profesional. Dengan kostum lengkap dan gerakan yang energik, mereka sukses memukau penonton dan membangkitkan rasa bangga terhadap seni budaya lokal.

Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi setiap atraksi yang ditampilkan kelompok Reog Singo Aryo Joyoharjo. Warga yang hadir pun tak bergeming dari tempat duduknya, menikmati setiap detik sajian budaya yang dipentaskan di tengah lingkungan madrasah.

Kepala MIM Padi III, Bambang Sutaryo, mengatakan bahwa penampilan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari proses pendidikan karakter dan pelestarian budaya. Ia menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta terhadap tradisi lokal kepada para siswa sejak dini.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa MIM Padi III tak hanya mengajarkan ilmu agama dan akademik, tapi juga membentuk pribadi siswa yang mencintai budaya bangsanya,” ujar Bambang.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru, orang tua, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program unggulan di madrasah tersebut. Di antaranya program Tahfidz Al-Qur’an, hafalan surat Yasin, serta pengembangan seni tradisional seperti reog.

Kepada siswa-siswi yang lulus, Bambang berpesan agar terus belajar, menjaga akhlak, dan selalu berbakti kepada orang tua serta guru. “Jadilah pribadi yang membawa manfaat bagi lingkungan. Jangan pernah lelah menuntut ilmu dan berbuat baik,” katanya penuh haru.

Penampilan reog malam itu menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis Islam tak harus meninggalkan akar budaya lokal. Justru, keduanya bisa berjalan beriringan, membentuk generasi yang religius, berkarakter, dan bangga akan jati dirinya.

Acara berakhir dengan suasana haru dan penuh semangat. Di balik sorotan lampu panggung, terlihat wajah-wajah ceria siswa yang tak hanya berpamitan, tapi juga telah menorehkan karya budaya yang membanggakan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan Capai 85 Persen, AHY Tinjau Lokasi

3 Juli 2025 - 19:34 WIB

Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat

1 Juli 2025 - 18:58 WIB

Bangunan Rusak Parah, SDN 2 Ketro Harjo Pacitan Butuh Perbaikan Mendesak

19 Mei 2025 - 10:37 WIB

Komisi II Belum Dilibatkan, DPRD Minta Pemkab Serius Matangkan Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 15:11 WIB

FBGC ke-13: Ratusan Pramuka Penggalang Pacitan Unjuk Kreativitas dan Ketangkasan

28 April 2025 - 12:18 WIB

Trending di Pendidikan