Pacitan – Kondisi memprihatinkan dialami SDN 2 Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Bangunan sekolah yang sudah termakan usia kini mengalami kerusakan parah di berbagai bagian, mulai dari jendela, pintu, hingga plafon yang lapuk dan rawan ambruk. Situasi ini tak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga membahayakan keselamatan siswa.
Kepala SDN 2 Ketro Harjo, Sukardi, mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen bangunan sekolah rusak, terutama di ruang kelas 1, 2, dan 3, serta ruang perpustakaan. “Sejumlah pintu dan atap sekolah kondisinya sangat rawan ambruk, apalagi saat musim hujan. Kami sangat khawatir, namun proses belajar mengajar tetap berjalan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Tak hanya bangunan, fasilitas penunjang pembelajaran seperti meja dan kursi siswa juga banyak yang sudah lapuk dan rusak. Hal ini semakin memperparah kondisi dan meningkatkan risiko kecelakaan di lingkungan sekolah.
Menurutnya sekolah yang berada di perbatasan Kabupaten Ponorogo itu terakhir kali mendapat perbaikan pada tahun 2017 lalu, dan hanya mencakup tiga ruang kelas. Sejak saat itu, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Pendidikan, namun belum mendapat tanggapan nyata.
“Kita sudah sering mengusulkan agar SDN 2 Ketro Harjo dilakukan perbaikan, tapi belum ada tindak lanjut, padahal kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Meski dalam kondisi serba terbatas, proses belajar mengajar tetap berlangsung. Para guru hanya bisa menghimbau siswa untuk menghindari bagian-bagian bangunan yang dianggap rawan. “Jangan sampai ada korban. Keselamatan siswa adalah prioritas,” tegas Sukardi.
Saat ini, SDN 2 Ketro Harjo memiliki 85 siswa dan 9 guru, yang terdiri dari 2 guru PNS, 4 guru P3K, dan 3 guru tidak tetap (GTT). Pihak sekolah berharap pemerintah daerah segera turun tangan melakukan perbaikan demi keselamatan dan kenyamanan seluruh warga sekolah.(not)