PACITAN – lensapacitan.com, Gelaran Rawat Jagat #2 kembali digelar. Festival budaya yang tahun ini mengambil tema kampanye Pelestarian Lingkungan tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Prosesi Rawat Jagat dimulai pukul 15.00 WIB diitandai dengan kirab panji dan gunungan. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama rombongan berangkat dari halaman Pendopo Kabupaten, Jl JA Suprapto menuju Perempatan Penceng. Disepanjang jalan masyarakat dari berbagai lapisan sudah menunggu prosesi kirab dengan berbagai kreasi dan tampilan.
Dalam sambutananya Mas Aji mengatakan, Rawat jagat merupakan upaya ikhtiar membangun optimisme di segala sektor kehidupan masyarakat dan juga ancaman resesi global.
Sebagai kota kecil di ujung barat jawa timur, Pacitan memiliki segudang potensi wisata, budaya dan tradisi yang masih perlu di- explore dan di expose.
“Rawat jagat ini wujud apresiasi pemerintah kepada masyarakat, pelaku seni budaya dalam menjaga budaya gotong royong sebagai kekuatan dalam bertahan dari berbagai macam ancaman dan bencana,” katanya.
Festival budaya rawat jagat menghadirkan para seniman baik lokal dan nasional. Berbagai tampilan dan atraksi budaya akan digelar di 4 venue berbeda. Venue pertama yang terletak di Jl Ahmad Yani, venue kedua didepan gedung Perpustakaan Daerah dan venue ketiga didepan gedung DPRD.
Ada juga Pasar Kangen yang ditempatkan di salah satu sudut Jl Ahmad Yani. Pasar tradisional tersebut diisi para pegiat UMKM.
Sedangkan Venue terakhir berada di Perempatan Penceng. Di panggung utama inilah menjadi akhir dari prosesi kirab. Bendera panji Kabupaten bersama panji kecamatan ditancapkan diatas panggung dilanjutkan dengan doa bersama. Di veneu ini pula ada tampilan flashmob Tari Eklek serta penampilan musik dimalam harinya. Acara prosesi rawat jagat diakhiri dengan rebut tumpeng oleh masyarakat.