Menu

Mode Gelap
Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pria di Tegalombo Rusak Rumah dan Kendaraan Tetangga Museum SBY-Ani di Pacitan Gelar Pameran 130 Lukisan, Perkenalkan Tagline Baru Kabupaten Pacitan Targetkan 27 Medali di Porprov Jatim 2025. Tokoh Film Indonesia Akan Luncurkan Kompetisi Film Horor di Pacitan Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis Peternak Pacitan Bangga, Sapi Peliharaannya Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban

Headline

Modus Penipuan Berkedok Pemesanan Nasi Box, Puskesmas Arjosari Dicatut

badge-check


					Modus Penipuan Berkedok Pemesanan Nasi Box, Puskesmas Arjosari Dicatut Perbesar

PACITAN – Lensa Pacitan, Kasus penipuan dengan modus pemesanan nasi box mengatasnamakan instansi kembali terjadi di Pacitan. Setelah mencatut nama Puskesmas Ngadirojo, pelaku kini menggunakan identitas Puskesmas Arjosari untuk melakukan aksi serupa.

Salah satu calon korban, Meru Kartini, pemilik warung makan di Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, mengungkapkan bahwa ia menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai puskesmas bernama Alfian. Pelaku memesan 45 kotak nasi untuk dikirim pada hari Jumat, dengan pembayaran via transfer.

“Ku ya di WA, tapi wis tak baca. Jelas penipu, kata-katane wis jelas,” ujar Meru saat dikonfirmasi, Rabu (9/4).

Meru, yang sudah curiga sejak awal, membalas pesan tersebut dengan meminta pelaku datang langsung ke warungnya dan melakukan pembayaran secara tunai. Ia menegaskan tidak akan melayani pemesanan tanpa kehadiran langsung dan pembayaran cash. Kecuali oleh pelanggan tetapnya atau orang yang dia kenal.

“Banyak banget tipu-tipu soal kuliner, Aku wis paham. Pokoke ya kui, aku mbalesi ‘datang aja ke warung, bayar cash, nanti dibikinkan,” jelasnya.

Menurut Meru, ini bukan kali pertama ia hampir menjadi korban penipuan serupa. Sebelumnya, ia pernah menerima pesanan atas nama salah satu instansi militer di Pacitan. Saat itu, uang pemesanan nasi box sebanyak 15 kotak sempat ditransfer, namun dengan jumlah lebih dari harga yang disepakati. Pelaku lalu meminta kelebihan uangnya ditransfer kembali.

“Saat itu katanya mau diambil grab. Tapi saya curiga karena bukti transfernya tidak jelas. Saya diminta terus-menerus untuk transfer balik, bahkan ditelepon terus-terusan oleh pelaku dan sopir grab-nya juga terus ditelpon. Akhirnya nasi box-nya nggak saya kasih,” kenang Meru.

Ia pun mengimbau para pelaku usaha kuliner untuk lebih waspada terhadap modus semacam ini. Tips dari Meru sederhana: minta pelanggan datang langsung ke warung dan lakukan pembayaran tunai.

“Yang bikin aneh, mereka yang pesan nggak ngerti apa saja yang dijual di warung kami. Bahkan saat dipancing dengan harga lebih tinggi dari harga paket pun langsung disetujui. Ini kan mencurigakan,” pungkasnya.

Sementara itu, warga diimbau lebih waspada dan selalu melakukan konfirmasi langsung jika menerima pesan pemesanan yang mencurigakan. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pria di Sidomulyo Ngadirojo Bacok Tujuh Warga, Diduga Alami Gangguan Jiwa

29 Mei 2025 - 06:20 WIB

Nekat Seberangi Sungai Pakai Rakit Gedebok, Petani di Ngadirojo Tewas Tenggelam

17 Mei 2025 - 06:29 WIB

Pesanan Fiktif Rugikan Emak-emak, Makanan Diantar ke Puskesmas Tanpa Pemesan

9 April 2025 - 14:44 WIB

PU Bina Marga Pastikan Jalan Mulus Sambut Pemudik ke Pacitan

26 Maret 2025 - 19:54 WIB

Dokter Jadi Politisi, Perjalanan Dr. Warkim Sutarto Membawa Perubahan untuk Pacitan

23 Maret 2025 - 17:58 WIB

Trending di Headline