Menu

Mode Gelap
Rontek Garu Bumi” Donorojo Pukau Penonton, Angkat Filosofi Tani di Festival Rontek Pacitan 2025 Ronthek Nawangan Angkat Tradisi Bersih Kali, Pukau Ribuan Penonton Ronthek Sudimoro Gaungkan Pesan Pelestarian Alam Lewat Irama dan Kearifan Lokal Tradisi Jadi Atraksi, Festival Ronthek Pacitan Siap Go Internasional ULP Pacitan Dikunjungi Komisaris PLN, Diapresiasi atas Prestasi Nasional Bahagia Terima Sertifikat, Romiyatun Beri AHY Oleh-Oleh Jambu Air

Kesehatan

Kegiatan Posyandu Anyelir Pacitan Gencarkan Penanganan Stunting

badge-check


					Kegiatan Posyandu Anyelir Pacitan Gencarkan Penanganan Stunting Perbesar

Pacitan – Kelompok wanita dusun kiteran desa Kembang Kecamatan Pacitan terus menggiatkan upaya penanganan stunting di wilayahnya. Nur Eli Zanuari, salah satu kader Posyandu Anyelir, mengungkapkan bahwa meskipun saat ini belum ada dana yang stabil, kegiatan Posyandu terus berjalan dengan dukungan berbagai pihak.

 

“Sebelumnya, kami tidak memiliki banyak kegiatan, tetapi sekarang kami rutin melakukan kegiatan setiap bulan. Meski dananya saat ini masih vakum, Alhamdulillah, kita tetap bisa menyalurkan bantuan untuk Posyandu dan balita berkat dukungan dari berbagai pihak,” ujar Nur Eli.

 

Namun, ia juga menyoroti bahwa angka stunting di desanya masih cukup tinggi, dengan sekitar 18 anak yang masuk dalam kategori stunting. “Kami berharap ada lebih banyak dukungan dari Rumah Zakat, untuk penambahan makanan tambahan PMT serta alat cek kesehatan untuk lansia,” tambahnya.

 

Seperti diketahui, Kelompok Wanita Anyelir merupakan bagian dari program pengembangan desa pesisir tangguh yang diinisiasi oleh Rumah Zakat. Salah satu program andalannya adalah pembentukan kawasan wisata konservasi mangrove yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

 

Selain upaya pelestarian lingkungan, kelompok ini kini juga tengah fokus mengentaskan masalah stunting yang masih tinggi di desanya.

 

Menanggapi hal ini, Vileno Melda Sitepu dari Departemen Kesehatan dan Lingkungan Rumah Zakat, menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami penyebab stunting di desa tersebut, apakah terkait dengan sanitasi, gizi, atau pola asuh yang salah.

 

“Kami akan terus memantau kader Posyandu untuk memastikan penanganan yang tepat. Kami juga berencana menjadikan Desa Kembang sebagai desa bebas stunting,” ungkapnya.

 

Penanganan stunting menjadi salah satu fokus utama di wilayah tersebut, mengingat dampaknya terhadap tumbuh kembang anak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan