Menu

Mode Gelap
Hendak Pulang dari Masjid, Lansia di Pacitan Jadi Korban Kecelakaan Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai Rontek Tegalombo Usung Tema “Murwokolo”, Pukau Penonton dengan Nuansa Islami Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025 Legenda Lembah Lembu Jadi Suguhan Memikat dari Kecamatan Bandar di Panggung Ronthek 2025

Kesehatan

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

badge-check


					Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan Perbesar

Ngadirojo – Kasus Leptospirosis atau yang dikenal masyarakat sebagai “virus tikus” masih menjadi perhatian serius di Kecamatan Ngadirojo, terutama saat musim tanam hingga panen. Meski demikian, pada tahun ini angka kasus menunjukkan penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Kepala UPT Puskesmas Ngadirojo, dr. Rini Endrawati, mengungkapkan bahwa tren penurunan ini menjadi hasil dari pembelajaran dan penanganan intensif yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini angka kejadian Leptospirosis turun signifikan, belajar dari kasus tahun sebelumnya,” ujarnya ditulis Minggu (11/5/2025).

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus. Gejala yang muncul di antaranya pusing, gelisah, mual muntah, diare, demam , serta nyeri pada kaki atau betis.

Sebagai langkah antisipasi, Puskesmas Ngadirojo bersama lintas sektor terus menggencarkan upaya pencegahan. Selain sosialisasi kepada masyarakat, juga dilakukan pemasangan perangkap tikus (trap) di sejumlah titik yang terdeteksi adanya kasus.

“Bahkan, dilakukan pembedahan sampel ginjal tikus untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri leptospira,”jelasnya.

Puskesmas juga melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) secara langsung dengan melibatkan forkopimca , pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Sosialisasi mengenai Leptospirosis juga disebarkan melalui media elektronik seperti WhatsApp, website, serta media sosial milik Puskesmas Ngadirojo.

“Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat musim penghujan, demi menekan penyebaran penyakit yang berpotensi mematikan ini,” pungkasnya (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Satu Napi Tewas, Dewa Elang Rimba Pradana Tambah Daftar Kasus TBC di Pacitan

11 April 2025 - 11:56 WIB

Trending di Kesehatan