Menu

Mode Gelap
Hendak Pulang dari Masjid, Lansia di Pacitan Jadi Korban Kecelakaan Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai Rontek Tegalombo Usung Tema “Murwokolo”, Pukau Penonton dengan Nuansa Islami Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025 Legenda Lembah Lembu Jadi Suguhan Memikat dari Kecamatan Bandar di Panggung Ronthek 2025

Pendidikan

32 Guru Pacitan Ikuti Pelatihan SPAB untuk Tingkatkan Keselamatan Sekolah

badge-check


					Zamzam Muzaki Perbesar

Zamzam Muzaki

PACITAN – Sebanyak 32 guru dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pacitan mengikuti pelatihan Training of Facilitator (ToF) dalam program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Kegiatan yang digelar di Aula Wisata Watu Mejo, Mangrove Park, Dusun Kiteran, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, pada Selasa (17/12), ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan sekolah dalam menghadapi potensi bencana.

Pelatihan ini melibatkan 26 guru SD dan 6 guru SMP dari seluruh kecamatan di Pacitan. Setiap kecamatan mengirimkan dua delegasi yang akan menjadi pionir dalam membangun kesadaran mitigasi bencana di sekolah masing-masing.

Program ini terselenggara atas kerjasama Rumah Zakat Action Pacitan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, dan Sekretariat Nasional SPAB.

Zamzam Muzaki dari Sekretariat Nasional SPAB menjelaskan, SPAB memiliki tiga pilar utama: Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana, dan Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana.

“Ketiga pilar ini harus terintegrasi dalam kurikulum agar siswa mampu mengenali potensi bencana, memahami langkah mitigasi, dan menjalankan prosedur keselamatan,” ujarnya.

Selain teori, para peserta mendapatkan pelatihan praktik seperti penyusunan prosedur tetap kedaruratan, simulasi penyelamatan, serta penyusunan rencana aksi kebencanaan.

Program ini juga mendorong integrasi pendidikan bencana ke dalam kegiatan seperti Pramuka, agar siswa dapat mempelajari keterampilan seperti pemetaan topografi dan pertolongan pertama.

Indar Siswoyo, relawan Rumah Zakat Action Pacitan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas jangkauan program.

“Peserta pelatihan ini akan menjadi agen kebencanaan di sekolah masing-masing, sekaligus memfasilitasi penyusunan rencana aksi kebencanaan yang sesuai dengan kondisi lokal,” tuturnya.

Pacitan yang rawan bencana seperti gempa bumi dan banjir membutuhkan langkah strategis untuk mengurangi risiko. SPAB diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan sekolah dalam menghadapi bencana, tetapi juga menjadikan sekolah sebagai pusat keselamatan bagi siswa dan masyarakat sekitar.

Dengan pelatihan ini, sekolah di Pacitan diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pendidikan meski dalam situasi darurat, serta menjadi pionir mitigasi bencana di lingkungan mereka. (not/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan Capai 85 Persen, AHY Tinjau Lokasi

3 Juli 2025 - 19:34 WIB

Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat

1 Juli 2025 - 18:58 WIB

Semarak Reog Meriahkan Perpisahan Siswa MIM Padi III Tulakan

22 Juni 2025 - 17:50 WIB

Bangunan Rusak Parah, SDN 2 Ketro Harjo Pacitan Butuh Perbaikan Mendesak

19 Mei 2025 - 10:37 WIB

Komisi II Belum Dilibatkan, DPRD Minta Pemkab Serius Matangkan Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 15:11 WIB

Trending di Pendidikan