Menu

Mode Gelap
Bhabinkamtibmas Temani Korban Ledakan di Tegalombo Mengungsi Dua Rumah Hancur Rata Dengan Tanah, Polisi Curigai Ledakan Berasal dari Bahan Pembuat Petasan Ledakan Dahsyat Guncang Tegalombo, Lima Warga Luka-Luka dan Dua Rumah Rata dengan Petarung Pacitan Alifan Bagus Ukir Sejarah, Raih Perak di Debut Traditional MMA SEA Games 2025 Solidaritas Tanpa Batas: Ratusan Donasi Terkumpul untuk Korban Bencana Sumatra dan Aceh Menjelang Nataru Dan Dampak MBG Harga Telur di Pacitan Meroket Hingga Rp30 Ribu per Kilogram 

Kekeringan

Warga Desa Ketro, Kebonagung Kini Tak perlu Lagi beli Air Bersih

badge-check


 Warga Desa Ketro, Kebonagung Kini Tak perlu Lagi beli Air Bersih Perbesar

Kabonagung – lensapacitan.com, Kesulitan air bersih masih menjadi masalah yang dirasakan sebagian warga di Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Bahkan, warga harus merogoh kocek tambahan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, terutama saat musim kemarau.

Salah satu warga yang terdampak adalah Heri Setiawan (38) warga Dusun Gawang, Desa Ketro. Menurut Heri, selama puluhan tahun warga di dusunnya kerap mengalami kesulitan air bersih, terutama di musim kering.

“Dulu pakai pompa air manual. Kalau musim kemarau, sumur kami sering kering dan terpaksa harus beli air,” ungkapnya kepada lensapacitan.com.

Kondisi geografis perbukitan dan batuan di daerah tersebut menyebabkan sumur-sumur warga sering mengalami kekeringan saat kemarau panjang. Akibatnya, banyak warga yang harus membeli air dengan biaya cukup tinggi. “Kalau beli satu toren seribu liter harganya sekitar lima puluh hingga enam puluh ribu, dan itu habis dalam tiga sampai empat hari,” jelas Heri

Namun, sedikit harapan kini mulai dirasakan warga Desa Ketro setelah pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) merampungkan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). “Sekarang air mudah dan murah setelah SPAM selesai,” tambahnya.

Warga lain, Mujiadi (56) dari Dusun Wonojoyo, juga merasakan manfaat SPAM, meski distribusi air digilir setiap tiga hari sekali. “Meski bergantian, air yang mengalir cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga giliran berikutnya,” jelas Mujiadi.

Baca Juga: Dulu Jadi Desa Kekeringan Terparah, Kini Petungsinarang Terbebas Dari Krisis Air Bersih

Sumber air SPAM yang dikelola berasal dari Sumber Pakel-Pakel di Dusun Wonojoyo. Air ini dialirkan ke ketinggian sebelum didistribusikan ke tiga dusun, yakni Dusun Wonojoyo, Gawang, dan Klepu, Desa Ketro.

“Pembangunan SPAM di Desa Ketro menjadi salah satu upaya penanggulangan kekeringan di desa ini. Saat ini, sebanyak 175 warga telah menerima manfaatnya,” ujar Tony Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dengan total anggaran sebesar 700 juta rupiah yang berasal dari dana APBD Kabupaten Pacitan. (not/adv)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemerintah Desa Ngunut Komitmen Atasi Kekeringan dengan Program Pipanisasi

26 November 2024 - 10:28 WIB

Pemerintah Kabupaten Pacitan Lanjutkan Program Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Donorojo

26 November 2024 - 10:05 WIB

Penyediaan Air Minum di Desa Ngromo Tuntas, Kekeringan di Nawangan Mulai Teratasi

26 November 2024 - 09:55 WIB

Program Sumur Bor di Desa Ploso Antisipasi Kekeringan Tahunan

22 November 2024 - 15:35 WIB

Warga Dusun Salak, Tulakan, Kini Nikmati Air Bersih Lebih Murah Berkat Program SPAM

21 November 2024 - 11:29 WIB

Trending di Kekeringan