Warga Desa Ketro, Kebonagung Kini Tak perlu Lagi beli Air Bersih - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Sup,Sayur lodeh hingga Puding daun Kelor Jadi Menu andalan Berbuka Puasa Di Sea view Restaurant Karang Taruna Pacitan Bagikan Ribuan Bunga untuk Peserta Rontek Gugah Sahur Pertamina dan Hiswana Migas Bagikan 245 Paket Sembako untuk Kuli Panggul di Pasar Tradisional Pacitan Inovatif! Lurah Ploso Jemput Bola Urus Administrasi Kematian, Gratis dan Cepat Isu Pengoplosan Pertamax, Penjualan BBM di SPBU Mini ExxonMobil Pacitan Meningkat Toko di Bangunsari Rusak Dilempar Petasan, Polisi Lakukan Penyelidikan 

Kekeringan

Warga Desa Ketro, Kebonagung Kini Tak perlu Lagi beli Air Bersih

badge-check


					Warga Desa Ketro, Kebonagung Kini Tak perlu Lagi beli Air Bersih Perbesar

Kabonagung – lensapacitan.com, Kesulitan air bersih masih menjadi masalah yang dirasakan sebagian warga di Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Bahkan, warga harus merogoh kocek tambahan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, terutama saat musim kemarau.

Salah satu warga yang terdampak adalah Heri Setiawan (38) warga Dusun Gawang, Desa Ketro. Menurut Heri, selama puluhan tahun warga di dusunnya kerap mengalami kesulitan air bersih, terutama di musim kering.

“Dulu pakai pompa air manual. Kalau musim kemarau, sumur kami sering kering dan terpaksa harus beli air,” ungkapnya kepada lensapacitan.com.

Kondisi geografis perbukitan dan batuan di daerah tersebut menyebabkan sumur-sumur warga sering mengalami kekeringan saat kemarau panjang. Akibatnya, banyak warga yang harus membeli air dengan biaya cukup tinggi. “Kalau beli satu toren seribu liter harganya sekitar lima puluh hingga enam puluh ribu, dan itu habis dalam tiga sampai empat hari,” jelas Heri

Namun, sedikit harapan kini mulai dirasakan warga Desa Ketro setelah pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) merampungkan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). “Sekarang air mudah dan murah setelah SPAM selesai,” tambahnya.

Warga lain, Mujiadi (56) dari Dusun Wonojoyo, juga merasakan manfaat SPAM, meski distribusi air digilir setiap tiga hari sekali. “Meski bergantian, air yang mengalir cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga giliran berikutnya,” jelas Mujiadi.

Baca Juga: Dulu Jadi Desa Kekeringan Terparah, Kini Petungsinarang Terbebas Dari Krisis Air Bersih

Sumber air SPAM yang dikelola berasal dari Sumber Pakel-Pakel di Dusun Wonojoyo. Air ini dialirkan ke ketinggian sebelum didistribusikan ke tiga dusun, yakni Dusun Wonojoyo, Gawang, dan Klepu, Desa Ketro.

“Pembangunan SPAM di Desa Ketro menjadi salah satu upaya penanggulangan kekeringan di desa ini. Saat ini, sebanyak 175 warga telah menerima manfaatnya,” ujar Tony Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dengan total anggaran sebesar 700 juta rupiah yang berasal dari dana APBD Kabupaten Pacitan. (not/adv)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemerintah Desa Ngunut Komitmen Atasi Kekeringan dengan Program Pipanisasi

26 November 2024 - 10:28 WIB

Pemerintah Kabupaten Pacitan Lanjutkan Program Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Donorojo

26 November 2024 - 10:05 WIB

Penyediaan Air Minum di Desa Ngromo Tuntas, Kekeringan di Nawangan Mulai Teratasi

26 November 2024 - 09:55 WIB

Program Sumur Bor di Desa Ploso Antisipasi Kekeringan Tahunan

22 November 2024 - 15:35 WIB

Warga Dusun Salak, Tulakan, Kini Nikmati Air Bersih Lebih Murah Berkat Program SPAM

21 November 2024 - 11:29 WIB

Trending di Kekeringan