Pacitan, lensapacitan.com, Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dalam pembangunan di era Bupati Indrata Nur Bayuaji menunjukkan upaya nyata untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga ke pelosok perbatasan.
Sejalan dengan visi pembangunan Presiden Jokowi yang memprioritaskan wilayah perbatasan, Pemkab Pacitan juga memfokuskan perhatiannya ke kecamatan – kecamatan terpencil, termasuk Kecamatan Ngadirojo.
Kota kedua di Kabupaten Pacitan ini telah mengalami perubahan signifikan berkat berbagai proyek pembangunan. Beberapa di antaranya termasuk pengaspalan jalan, pembangunan jembatan, serta normalisasi sungai guna mengurangi risiko banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan, Suparlan, menjelaskan pentingnya pemerataan pembangunan agar masyarakat di berbagai wilayah dapat menikmati akses dan fasilitas yang memadai.
“Kami di Dinas PUPR berkomitmen untuk memastikan adanya pembangunan yang merata dan berkeadilan di seluruh wilayah, termasuk di kawasan perbatasan,” ungkap Suparlan kepada media.
Proyek pembangunan di Ngadirojo melibatkan berbagai kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2024 dan dana tambahan dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Salah satu proyek utama adalah peningkatan jalan Cokrokembang – Hadiwarno dengan anggaran total mencapai Rp5,09 miliar.
Sejumlah pembangunan penting lainnya yang telah dilaksanakan di Ngadirojo antara lain:
- Pembangunan Jembatan Bailey di Dusun Pager, Desa Wonodadi Kulon melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana oleh BPBD Pacitan.
- Normalisasi Sungai di Desa Cangkring serta pembangunan talud di lokasi tersebut untuk mengatasi banjir saat musim hujan.
- Pengaspalan Jalan Wiyoro-Pagerejo yang dibiayai melalui Dinas PUPR.
- Proyek Sanitasi di beberapa desa, seperti Cokrokembang, Pagerejo, Wonoasri, dan Bodag, untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Selain itu, Pemkab juga melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membangun sumur bor dan perkerasan jalan usaha tani di Desa Cokrokembang dan Hadiwarno diharapkan dapat mempermudah akses para petani, serta memastikan kecukupan air untuk lahan pertanian.
Camat Ngadirojo, Nanang Hardiwijono, menyampaikan rasa syukur atas perhatian Pemkab terhadap masyarakat di kecamatannya. “Syukur Alhamdulillah, kami ucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab kepada masyarakat kami di kecamatan Ngadirojo. Hal ini jadi salah satu bukti pemerataan pembangunan di Pacitan,” katanya.
Tidak hanya pemerintah, masyarakat setempat juga merasakan dampak positif dari pembangunan ini. Sukarni, seorang warga Ngadirojo, mengapresiasi berbagai perbaikan infrastruktur yang telah dilakukan, terutama karena memudahkan akses bagi petani dan mengurangi risiko bencana alam.
“Dengan adanya pembangunan ini, sawah-sawah kami bisa tergarap dengan baik, jalan untuk mengangkut hasil tani jadi mudah, dan saat musim penghujan kami pun tidak khawatir adanya banjir,” ujarnya.
Namun, Sukarni mengingatkan bahwa masih ada beberapa isu yang perlu perhatian, seperti pencemaran lingkungan di Desa Cokrokembang. Ia berharap Pemkab juga segera memberikan solusi atas permasalahan tersebut agar kesejahteraan warga semakin meningkat.
Peningkatan anggaran pembangunan di Kabupaten Pacitan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan. Pada tahun 2021, yang menjadi tahun awal kepemimpinan Mas Aji, mengalokasikan anggaran untuk berbagai proyek pembangunan mencapai Rp50,69 miliar. Tahun berikutnya, Pemkab Pacitan meningkatkan alokasi tersebut menjadi Rp85,91 miliar, kenaikan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, anggaran kembali bertambah menjadi Rp95,60 miliar, menunjukkan fokus yang semakin besar pada pengembangan fasilitas umum dan infrastruktur. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada 2024 dengan anggaran sebesar Rp93,75 miliar, jumlah ini tetap lebih tinggi dibandingkan anggaran tahun-tahun awal. Ini adalah misi keberlanjutan pemerintah dalam pemerataan pembangunan. (not)