Punung – Lensapacitan.com, Pemerintah Kabupaten Pacitan terus menunjukkan komitmennya dalam menangani krisis air bersih yang melanda sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Punung. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), pemerintah mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di dua desa, yakni Desa Ploso dan Desa Mantren.
“Untuk tahun 2024, ada dua paket pekerjaan peningkatan SPAM di Kecamatan Punung, yaitu di Desa Ploso dan Desa Mantren,” ujar Yudho Tri Kuncoro, Sekretaris Dinas PUPR Pacitan, (30/11).
Anggaran peningkatan SPAM di Desa Ploso bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 senilai Rp175 juta. Sementara itu, peningkatan SPAM di Desa Mantren menggunakan dana insentif fiskal dengan alokasi anggaran sebesar Rp190 juta.
“Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga setempat. Infrastruktur yang ditingkatkan diharapkan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Yudho.
Penanganan dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan memang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Indrata Nur Bayuaji. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk berbagai program penanggulangan kekeringan, termasuk peningkatan akses air bersih di desa-desa yang terdampak.
“Allhamdulilah, semoga program ini membawa manfaat bagi masyarakat di Desa Ploso dan Mantren,” harap Pudji Haryono, Camat Punung, Pacitan.
Dengan adanya upaya ini, pemerintah optimis kesulitan air bersih di Kecamatan Punung, khususnya di Desa Ploso dan Mantren, dapat teratasi sehingga kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi. (not/adv)