Pacitan – Sumber daya air di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, berhasil dioptimalkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Diluncurkan pada 2019 di Dusun Mloko, program ini kini menjadi tulang punggung penyediaan air bersih bagi ratusan warga desa.
Dalam lima tahun terakhir, ketergantungan masyarakat terhadap program ini terus meningkat. Tambahan infrastruktur berupa tampungan air di Dusun Kebon dan Dusun Krajan turut memastikan distribusi air bersih yang lebih merata. Ketua PAMSIMAS Desa Sedeng, Endi Wiyono, menyebut bahwa kesadaran warga untuk memanfaatkan program ini semakin tinggi.
“Awalnya, warga harus mengambil air dari sumber luar desa atau membuat saluran pipa secara mandiri. Sekarang, lebih dari 120 rumah tangga sudah menjadi pelanggan tetap PAMSIMAS dengan tarif hanya Rp 1.500 per kubik,” jelas Endi, (12/11/2024).
Tarif yang terjangkau dan kemudahan akses membuat PAMSIMAS menjadi solusi efektif, terutama saat musim kemarau panjang. Warga Dusun Mloko, misalnya, kini bisa menikmati air bersih langsung di rumah tanpa harus khawatir kehabisan pasokan.
Endi menambahkan bahwa pengelolaan air bersih melalui program ini masih memiliki peluang untuk dikembangkan lebih luas. Ia berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mengambil peran strategis dalam memaksimalkan potensi tersebut.
“Ke depan, kami ingin PAMSIMAS menjadi pilar pembangunan desa yang berkelanjutan. Jika dikelola oleh BUMDes, manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh warga Sedeng, tetapi juga desa-desa tetangga,” imbuh Kepala Dusun Mloko itu.
Selain memenuhi kebutuhan rumah tangga, ketersediaan air bersih ini juga mendukung aktivitas pertanian. Hasilnya, ekonomi warga Desa Sedeng ikut terdongkrak, menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.
Program PAMSIMAS Desa Sedeng menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat mampu memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.