Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi
Pacitan – Pacitan tak pernah kehabisan cerita tentang destinasi wisata religi yang sarat akan nilai sejarah dan spiritualitas. Salah satu yang menjadi kebanggaan warga adalah Belik Brumbung, sebuah situs bersejarah yang terletak di Dusun Brumbung, Desa Sempu, Kecamatan Nawangan. Tempat ini diyakini masyarakat sebagai salah satu jejak penyebaran agama Islam di tanah Jawa, sekaligus lokasi bermunajat bagi para peziarah.
“Cerita Eyang dulu pernah bilang, menurut riwayat, Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah singgah di Belik Brumbung ini sewaktu menyebarkan agama Islam. Kalau dikenal sebagai situs sejarah, itu ya karena menjadi tempat bagi orang yang senang riyadhoh dan tirakat,” ujar Mbah Mangil, tokoh masyarakat setempat.
Tempat Bertabaruk dan Mendekatkan Diri
Hingga kini, Belik Brumbung masih menjadi tempat untuk bertabaruk, yakni memohon keberkahan melalui doa dan wasilah kepada Sang Pencipta. Pada momen tertentu, kawasan ini digunakan untuk kegiatan mujahadah, seperti membaca Surat Yasin, tahlil, dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
“Tiap Bulan Suro, warga melaksanakan mujahadah di sini. Membaca Yasin, Tahlil, Manakib, hingga Mahalul Khiyam. Intinya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menyampaikan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad,” tambah Mangil.
Keunikan Sumber Air yang Tak Pernah Surut
Salah satu daya tarik utama Belik Brumbung adalah sumber air alaminya yang berada di bawah naungan pohon besar. Air di sini memiliki keunikan karena tidak pernah meluap ataupun mengering, meskipun sering dimanfaatkan oleh pengunjung.
“Debit airnya tetap, tidak surut dan tidak meluap, baik saat digunakan maupun tidak. Air di sini terasa menyegarkan tubuh. Banyak pengunjung yang datang hanya untuk mengambil air, baik diminum langsung di tempat atau dibawa pulang. Khasiatnya ya tergantung masing-masing,” jelas Mbah Mangil.
Akses dan Fasilitas Menuju Belik Brumbung
Belik Brumbung terletak di pelosok Dusun Brumbung. Meskipun lokasinya tersembunyi, akses menuju tempat ini cukup mudah dengan adanya papan penunjuk arah. Pengunjung dapat menggunakan sepeda motor hingga ke lokasi. Jika menggunakan kendaraan roda empat, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 100 meter.
“Kondisi jalan yang didominasi tanjakan dan turunan masih bisa dilalui kendaraan. Sepeda motor bisa langsung sampai ke lokasi, sedangkan kendaraan lain harus parkir lebih jauh,” ungkap Sukarwan, Camat Nawangan.
Situs Religi yang Menjaga Tradisi
Meski tak diketahui asal-usulnya secara pasti, masyarakat setempat percaya Belik Brumbung sebagai lokasi bermunajat dan tirakat sejak zaman nenek moyang. Dengan kondisi alam yang masih asri, kawasan ini terus dirawat, termasuk dengan perbaikan fasilitas pendukung oleh pemerintah.
Bagi Anda yang ingin mencari ketenangan sekaligus merasakan nilai sejarah, Belik Brumbung bisa menjadi destinasi yang patut dikunjungi. Kejernihan airnya dan suasana religius yang kental menjadikan tempat ini layak untuk dijelajahi.