Menu

Mode Gelap
Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pria di Tegalombo Rusak Rumah dan Kendaraan Tetangga Museum SBY-Ani di Pacitan Gelar Pameran 130 Lukisan, Perkenalkan Tagline Baru Kabupaten Pacitan Targetkan 27 Medali di Porprov Jatim 2025. Tokoh Film Indonesia Akan Luncurkan Kompetisi Film Horor di Pacitan Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis Peternak Pacitan Bangga, Sapi Peliharaannya Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban

Feature

Tradisi Rontek Gugah Sahur di Pacitan Dimulai, Polisi Lakukan Patroli Pengamanan

badge-check


					Tradisi Rontek Gugah Sahur di Pacitan Dimulai, Polisi Lakukan Patroli Pengamanan Perbesar

Kebonagung – Lensa Pacitan, Rontek gugah sahur mulai terlihat di berbagai wilayah Pacitan pada sahur pertama Ramadhan. Kelompok remaja tampak berkeliling kampung dengan memukul bambu sebagai alat musik tradisional untuk membangunkan warga yang hendak menunaikan ibadah sahur.

Di Kecamatan Kebonagung, jajaran Polsek Kebonagung yang dipimpin oleh Iptu Haming Agus Purnama melakukan patroli pengamanan guna mengantisipasi potensi gesekan antar kelompok pemain rontek. Salah satu titik pengamanan dilakukan di perbatasan Jembatan Purwoasri, yang menjadi jalur utama pergerakan kelompok rontek dari berbagai desa.

“Kami bersama Koramil Kebonagung dan perangkat Desa Purwoasri melakukan patroli serta penyekatan di sekitar jembatan Purwoasri. Alhamdulillah, situasi tetap kondusif dan terkendali,” ujarnya Sabtu (1/3/2025).

Ia juga mengimbau para peserta rontek agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan.

“Kami harap adik-adik yang bermain rontek tetap mengutamakan ketertiban, tidak memicu keributan, dan menghormati masyarakat yang sedang beribadah agar puasa bisa berjalan lebih khusyuk,” tambahnya.

Sebagai bentuk upaya menjaga keamanan, para peserta rontek juga diminta untuk mematuhi sejumlah aturan, di antaranya:

  •  Tidak memasuki wilayah desa lain saat bermain rontek.
  • Tidak mengerahkan massa berlebihan, dengan maksimal 30 orang per kelompok, serta tidak melibatkan anak kecil.
  • Tidak membawa atau membunyikan petasan serta benda berbahaya selain alat rontek.
  • Tidak mengonsumsi minuman keras.
  • Tidak memancing bentrokan atau mengganggu ketertiban umum.

Tradisi rontek gugah sahur sendiri telah menjadi bagian dari budaya lokal di Pacitan. Selain sebagai sarana membangunkan warga untuk sahur, tradisi ini juga menjadi ajang kebersamaan bagi para remaja di bulan suci Ramadhan. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pelajar di Pacitan Putus Sekolah Akibat Kanker, Kapolsek Bantu Kursi Roda

14 Mei 2025 - 16:07 WIB

Inovatif! Lurah Ploso Jemput Bola Urus Administrasi Kematian, Gratis dan Cepat

11 Maret 2025 - 11:46 WIB

Sambut Ramadhan Ratusan Warga Doa Bersama di Pemakaman Kacangan

23 Februari 2025 - 19:15 WIB

Peringatan Hari Pers di Pacitan, Jurnalis Sambangi Keluarga Almarhum Wartawan

9 Februari 2025 - 17:55 WIB

Pengajian Gus Iqdam, Jalur Sekitar Alun-Alun Pacitan Ditutup Total, Ini Pengaturannya

28 Januari 2025 - 09:21 WIB

Trending di Feature