Menu

Mode Gelap
Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci Viral! Mahar Cek Rp 3 Miliar di Pacitan, Keluarga Sheila Bantah Isu Mempelai Kabur Heboh Mahar 3 Miliar di Pacitan: Pengacara Bantah Isu Suami Kabur dan Cek Kosong!

Pertanian

Harga Tembakau di Pacitan Terus Naik, Petani Optimis Perluas Lahan

badge-check


 Harga Tembakau di Pacitan Terus Naik, Petani Optimis Perluas Lahan Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Para petani tembakau di Kabupaten Pacitan boleh tersenyum lebar. Pasalnya, dari tahun ke tahun, harga panen tembakau mereka terus mengalami kenaikan.

Menurut Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Pacitan, Joko Rinanto, saat ini harga tembakau kualitas super sudah menyentuh kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram (kg). “Rata-rata, petani bisa menjual dengan harga Rp 30 ribu per kg,” kata Joko saat dikonfirmasi, Senin (14/10).

Seiring dengan kenaikan harga tembakau, para petani semakin terdorong untuk memperluas lahan tanam mereka. Selain itu, mereka juga semakin maju dalam pengembangan teknologi. “Selain peningkatan jumlah lahan, bantuan langsung tunai (BLT) juga bertambah. Sekarang ini, pengelolaan kelembagaan sudah sistematis, inovatif, dan terukur,” lanjut Joko.

Baca Juga: Jumlah Penerima BLT DBHCHT di Pacitan Meningkat 17 Persen, Sasar Lebih dari 5.000 Buruh Pabrik dan Tani

Dari segi manajemen, baik manajemen proses, hasil, maupun dampak sudah mulai terlihat. Salah satu indikasinya adalah antusiasme petani untuk menambah luas lahan tanam dan menjual dengan harga yang layak di tingkat gudang.

Secara teknis, irigasi juga menjadi perhatian khusus. “Dengan irigasi yang memadai, kuantitas dan kualitas panen akan lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Joko mengungkapkan bahwa lebih dari setengah jumlah kecamatan di Pacitan sudah bisa disebut sebagai sentra pertanian tembakau, seperti Kecamatan Tegalombo, Kebonagung, Sudimoro, Tulakan, Nawangan, Bandar, Punung, dan Pringkuku. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki beberapa area khusus untuk pertanian tembakau.

Joko juga menyebut bahwa setiap tahun jumlah lahan tanam terus meningkat. Pada tahun 2023, luas lahan tembakau mencapai 307 hektare, dan pada tahun 2024 meningkat menjadi 468 hektare.

“Untuk satu hektare lahan, dapat ditanam sekitar 14 ribu hingga 15 ribu batang tembakau. Jenis Virginia dari satu hektare lahan menghasilkan kurang lebih 1,2 ton tembakau rajangan kering, jenis Grompol menghasilkan sekitar 1,8 ton, dan jenis Jawa menghasilkan sekitar 0,8 ton per hektare,” tegasnya. (Red/yun).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Budiman Sudjatmiko Tanam Padi Bersama Petani Pacitan, Serahkan Bantuan Benih

20 November 2024 - 11:36 WIB

Tekan Inflasi, Pemkab Pacitan Ajak Masyarakat Tanam Cabai

14 November 2024 - 20:29 WIB

Musim Penghujan Bawa Berkah bagi Penjual Bibit Pertanian di Desa Pelem, Pacitan

28 Oktober 2024 - 07:23 WIB

Harga Cengkeh Anjlok, Petani di Pacitan Kian Merugi

10 September 2024 - 23:42 WIB

Berkah Petani Saat Harga Cabai Melejit

7 November 2023 - 04:48 WIB

Trending di Pertanian