Menu

Mode Gelap
Paranet Semrawut di Pantai Klayar, Pemkab Pacitan Mulai Lakukan Penataan 45 Desa di Pacitan Gagal Cairkan Dana Desa Tahap II, Ronny Wahyono: “Hak Masyarakat Hilang” Ini Daftar Desa yang Gagal Mencairkan DD Tahap II di Pacitan 25 Ribu Warga Pacitan Dicoret dari BLTS Kesra, Verifikasi Dilakukan di Tingkat Desa SBY Ajak Doa bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Sambil Tanda Tangani Groundbreaking Goed President Hotel Pacitan Pembangunan Goed President Hotel Pacitan Resmi Dimulai, SBY dan Hermanto Tanoko Lakukan Peletakan Batu Pertama

Pertanian

Harga Tembakau di Pacitan Terus Naik, Petani Optimis Perluas Lahan

badge-check


 Harga Tembakau di Pacitan Terus Naik, Petani Optimis Perluas Lahan Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Para petani tembakau di Kabupaten Pacitan boleh tersenyum lebar. Pasalnya, dari tahun ke tahun, harga panen tembakau mereka terus mengalami kenaikan.

Menurut Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Pacitan, Joko Rinanto, saat ini harga tembakau kualitas super sudah menyentuh kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram (kg). “Rata-rata, petani bisa menjual dengan harga Rp 30 ribu per kg,” kata Joko saat dikonfirmasi, Senin (14/10).

Seiring dengan kenaikan harga tembakau, para petani semakin terdorong untuk memperluas lahan tanam mereka. Selain itu, mereka juga semakin maju dalam pengembangan teknologi. “Selain peningkatan jumlah lahan, bantuan langsung tunai (BLT) juga bertambah. Sekarang ini, pengelolaan kelembagaan sudah sistematis, inovatif, dan terukur,” lanjut Joko.

Baca Juga: Jumlah Penerima BLT DBHCHT di Pacitan Meningkat 17 Persen, Sasar Lebih dari 5.000 Buruh Pabrik dan Tani

Dari segi manajemen, baik manajemen proses, hasil, maupun dampak sudah mulai terlihat. Salah satu indikasinya adalah antusiasme petani untuk menambah luas lahan tanam dan menjual dengan harga yang layak di tingkat gudang.

Secara teknis, irigasi juga menjadi perhatian khusus. “Dengan irigasi yang memadai, kuantitas dan kualitas panen akan lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Joko mengungkapkan bahwa lebih dari setengah jumlah kecamatan di Pacitan sudah bisa disebut sebagai sentra pertanian tembakau, seperti Kecamatan Tegalombo, Kebonagung, Sudimoro, Tulakan, Nawangan, Bandar, Punung, dan Pringkuku. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki beberapa area khusus untuk pertanian tembakau.

Joko juga menyebut bahwa setiap tahun jumlah lahan tanam terus meningkat. Pada tahun 2023, luas lahan tembakau mencapai 307 hektare, dan pada tahun 2024 meningkat menjadi 468 hektare.

“Untuk satu hektare lahan, dapat ditanam sekitar 14 ribu hingga 15 ribu batang tembakau. Jenis Virginia dari satu hektare lahan menghasilkan kurang lebih 1,2 ton tembakau rajangan kering, jenis Grompol menghasilkan sekitar 1,8 ton, dan jenis Jawa menghasilkan sekitar 0,8 ton per hektare,” tegasnya. (Red/yun).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Budiman Sudjatmiko Tanam Padi Bersama Petani Pacitan, Serahkan Bantuan Benih

20 November 2024 - 11:36 WIB

Tekan Inflasi, Pemkab Pacitan Ajak Masyarakat Tanam Cabai

14 November 2024 - 20:29 WIB

Musim Penghujan Bawa Berkah bagi Penjual Bibit Pertanian di Desa Pelem, Pacitan

28 Oktober 2024 - 07:23 WIB

Harga Cengkeh Anjlok, Petani di Pacitan Kian Merugi

10 September 2024 - 23:42 WIB

Berkah Petani Saat Harga Cabai Melejit

7 November 2023 - 04:48 WIB

Trending di Pertanian