Menu

Mode Gelap
Rontek Garu Bumi” Donorojo Pukau Penonton, Angkat Filosofi Tani di Festival Rontek Pacitan 2025 Ronthek Nawangan Angkat Tradisi Bersih Kali, Pukau Ribuan Penonton Ronthek Sudimoro Gaungkan Pesan Pelestarian Alam Lewat Irama dan Kearifan Lokal Tradisi Jadi Atraksi, Festival Ronthek Pacitan Siap Go Internasional ULP Pacitan Dikunjungi Komisaris PLN, Diapresiasi atas Prestasi Nasional Bahagia Terima Sertifikat, Romiyatun Beri AHY Oleh-Oleh Jambu Air

Kekeringan

Warga Pacitan Terpaksa Konsumsi Air Kotor Karena Kekeringan

badge-check

ARJOSARI – lensapacitan.com, Sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan
mengalami kekeringan dampak dari kemarau panjang. Kesulitan mendapatkan air
bersih, warga terpaksa memanfaatkan sumber air yang kurang layak untuk memenuhi
kebutuhan air sehari-hari.

Sekitar belasan Kepala Keluarga Di RT. 05/07, Dusun Ngasem, Desa
Gembong Kecamatan Arosari terpaksa mengkonsumsi air kotor dan berbau, wilayah
itu tak pernah tersentuh dropping air dari BPBD setempat, lantaran medan yang
tak bisa dijangkau kendaraan roda empat.

“Wilayah kami memang susah dilalui kendaraan besar, jadi kalau ada
bantuan air ya hanya di wilayah yang terjangkau,” Ungkap Marjuni salah satu
warga.

Mereka harus berjalan kaki sejauh
satu kilometer melewati bukit untuk menuju mbelik (sumber mata air) di sungai
terdekat. Kondisi air di sungai yang menjadi jujukan warga itu sangat
memprihatinkan. Selain debit airnya yang semakin mengecil. Air yang digunakan
warga tersebut keruh dan dipenuhi kotoran daun kering.





“Sumber yang ada dan terdekat ya
hanya disungai ini, itupun kondisinya seperti ini,” lanjutnya.

Untuk mendapatkan air warga pun
harus antri, selama setengah jam hingga satu jam, tergantung banyaknya warga
yang mengantri. Air sungai itu mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari,
seperti minum, memasak dan mandi.

“Paling banyak warga ambil air itu
pagi dan sore, jadi harus bergantian mendapatkan airnya,” lanjut Siti Sukamti,
warga lainnya.

Warga tak lagi memperdulikan
kesehatannya, Air yang tidak layak konsumsi itu terpaksa mereka gunakan lantaran
sumber lain sudah mengering. “Adanya Cuma ini ya mau gimana lagi,” imbuhnya.

Setelah mendapatkan air, warga
harus berjalan menaiki bukit dengan membawa ember berisi air, ini mereka
lakukan setiap harinya selama musim kemarau. “Ada sekitar 16 kepala keluarga
yang mengambil air dari sini, yang terdekat berjarak 500 Meter dari rumah,” Jelasnya lagi.

Warga Dusun Ngasem, hanya bisa
berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah dalam mengatasi kekeringan yang
mereka alami setiap tahunnya. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Ora umummmmmmmmmmm

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Mahasiswi Asal Kebonagung Tewas dalam Kecelakaan di Tegalombo, Ini Kronologinya

2 Juli 2025 - 18:51 WIB

Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

22 Juni 2025 - 18:06 WIB

Tabrakan di Jalur Pacitan–Trenggalek, Pelajar Luka Serius akibat Lampu Motor Mati

22 Juni 2025 - 09:48 WIB

Jasad Anak Perempuan Korban Tenggelam di Pancer Ditemukan, Dua Lainnya Masih Dicari

21 Juni 2025 - 13:14 WIB

Empat Orang Terseret Ombak di Pantai Pancer Door Pacitan, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

21 Juni 2025 - 05:22 WIB

Trending di Peristiwa