PACITAN, lensapacitan- Berawal dari hobi, seorang Fisioterapi sukses beternak burung murai medan. Dari usahanya itu, pendapatan jutaan rupiah pun mampu ia kantongi setiap bulannya. Di ruangan dua kali dua meter inilah, burung-burung murai medan milik Lutfi Ardianto dikembangbiakkan. Dengan telaten, setiap hari pemuda 28 tahun ini merawat satu persatu burung murainya. ”awalnya satu pasang akhirnya berkembang menjadi banyak,”ujarnya.
Usaha budidaya tersebut berawal dari kecintaan Lutfi terhadap burung kicau, terutama murai medan. sejak 2016 lalu Lutfi memantapkan untuk beternak murai medan di rumahnya di Dusun Sundeng Desa Bangunsari Kecamatan Pacitan. Awalnya ia hanya membeli sepasang burung murai kualitas asal Sumatera, untuk dijadikan indukan. Berbekal ketelatenannya, indukan murai medan tersebut berhasil menetas dan terus dikembangkan hingga memiliki delapan pasang burung murai medan. “awal mula sekedar coba-coba, ternyata sanggat prospektif jika ditekuni,” tambahnya.
Pendapatan hingga jutaan rupiah mampu ia kantongi dari penjualan burung murai medan, Lutfi menjual anakan murai hasil ternakannya mulai dari dua hingga tiga juta rupiah, tergantung kualitas suaranya. Untuk menghasilkan anakan murai medan yang berkualitas, Lutfi sengaja memilih indukan yang sudah terbukti memiliki kicauan yang bagus. Desain ruangan juga dibuat sealami mungkin, agar burung nyaman dan tidak stress, saat proses perkawinan.
”selama bertenak murai banyak kendala yang kami hadapi, seperti penjodohan atau bertelur tidak pada tempatnya, namun kami selau tahu solusinya,”urainya.
Anakan murai medan hasil ternakan Lutfi, mampu terjual hingga ke Jawa Tengah. Seperti Solo dan Jogjakarta, Berkat usaha tersebut ia mampu menambah penghasilanya sebagai fisioterapi di Puskesmas Arjosari. ia juga mengaku selama pandemi ini, sanggat mempengaruhi penghasilanya.
“jadi biasanya banyak pembeli dari luar yang datang. sekarang ini paling hanya dari Pacitan saja,” ucapnya.(nch/not)