PACITAN – Cuaca buruk di perairan selatan memaksa puluhan kapal nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah, berlindung di Teluk Pacitan, sekitar Pelabuhan Tamperan, Pacitan, Jawa Timur. Mereka terpaksa menghentikan aktivitas melaut sejak 1 Februari 2025 karena gelombang tinggi dan angin kencang.
Bintara Jaga Polairud Polres Pacitan, Bripka Ribut Riyanto, mengungkapkan bahwa sebagian kapal bersandar di dermaga, sementara lainnya diminta bergeser ke perairan teluk agar tidak mengganggu aktivitas nelayan setempat.
“Gelombang di tengah laut mencapai 4 hingga 6 meter, sehingga mereka memilih bertahan di sini untuk sementara,” ujar Ribut, Kamis (6/2/2025).
Selama berada di Pacitan, keberadaan para nelayan tersebut diawasi oleh TNI AL dan instansi terkait. Pengecekan dokumen kapal juga dilakukan guna memastikan tidak ada pelanggaran hukum.
“Kami terus memantau aktivitas mereka serta melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat kapal,” tambahnya.
Pada Kamis pagi, kondisi gelombang di perairan selatan mulai mereda. Sejumlah kapal telah bersiap untuk kembali melaut setelah beberapa hari terpaksa lego jangkar.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, agar selalu waspada terhadap potensi cuaca buruk di perairan selatan Jawa, termasuk di Pacitan. Informasi terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diharapkan menjadi panduan sebelum berlayar. (not)