Menu

Mode Gelap
Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

COVID-19

Pelaku Usaha di Sektor Pariwisata Harus Kencangkan Ikat Pinggang Sementara

badge-check

PACITAN – lensapacitan.com, Pandemi Corona Virus Disease melumpuhkan roda perekonomian warga, tak terkecuali jasa penginapan di Pacitan. Para pelaku usaha ini harus menelan pil pahit tanpa pilihan lain, selain berharap pandemi segera berlalu.

Pendapatan mereka dalam satu bulan terakhir turun drastis hingga 100 persen. Seperti yang  terjadi pada salah satu lokasi penginapan yang berada di area wisata Watu karung, Kecamatan Pringkuku Pacitan.

Salah satu pengelola Homestay di area wisata Aris Sarosa menuturkan, Sebelum Wabah Corona Virus merebak, kunjungan biasanya ramai di kunjungi wisatawan yang berlibur, kamar yang disediakan pun seringkali penuh saat akhir pekan,  namun semenjak corona mewabah banyak wisatawan yang yang memperpendek masa tinggalnya, bahkan beberapa diantaranya membatalkan wisata di pacitan yang sebelumnya direncanakan.

“kami hanya bisa berharap wabah ini segera berakhir, agar aktifitas bisa segera berjalan seperti semula” Tutur Aris Sarosa.(25/03/20)

Sementara itu Sekertaris Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia Pacitan, Chrismilia Natalia mengaku penurunan pengunjung restoran maupun hotel sangat drastis, Setelah pemerintah memberlakukan penutupan sementara objek wisata, hingga dalam beberapa hari ini tidak ada pengunjung sama sekali.

“penurunan mulai terasa setelah ada penetapan psychal distancing beberapa minggu lalu, jadi acara meeting, gathering ada juga seminar yang semula direncanakan batal” ungkap Chrismillia.(25/03/20)

Meski demikian, Perempuan yang sering disapa Ci Nonik itu sangat mengapresiasi langkah pemerintah menetapkan psychal distancing.

“keputusan Psychal distancing ini sangat bagus, artinya masyarakat juga mengindahkan apa yang ditetapkan pemerintah, kita berharap semoga apa yang kita perjuangkan ini berhasil” pungkasnya.

Meski demikian, seluruh karyawan tidak dirumahkan mereka tetap bekerja seperti biasa dan melayani pemesanan makanan delivery order.

Diketahui saat ini pemerintah Kabupaten Pacitan telah secara resmi menutup obyek wisata yang ada di Pacitan, dengan diberlakukan penutupan lokasi wisata, Mengharuskan para pelaku usaha di sector wisata harus mengencangkan ikat pinggang hingga Pandemi berakhir dan pemerintah membuka kembali obyek wisata hingga geliat perekonomian berputar seperti semula.(not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi

26 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan

25 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Program STBM di Desa Tegalombo Pacitan Capai 75 Persen, Target Rampung 2026

22 September 2025 - 11:21 WIB

DPRD Pacitan Soroti Pelayanan RSUD, Jumlah Dokter Belum ideal Untuk Layani Pasien Harian

27 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Pemkab Pacitan Targetkan Eliminasi TBC Tahun 2030, Terbitkan Edaran untuk Semua OPD

15 Agustus 2025 - 06:06 WIB

Trending di Kesehatan