PACITAN – lensapacitan.com, Potensi gempa bumi di Pacitan sangat tinggi. Sesar Grindulu telah menunjukkan tanda-tanda aktif. Sementara di laut, palung raksasa alias megatrust juga mengancam.
‘’Bencana itu ada di sekitar kita dan tidak bisa diramalkan kedatangannya,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Didik Alih Wibowo Minggu (17/11/2019).
Menurut dia, Sesar Grindulu menyimpan energi luar biasa. Gempa bermagnitudo lebih dari 7 SR bisa dimunculkan. Dampaknya bisa serupa gempa Jogja 2006 akibat gerakan Sesar Opak.
Bahkan, gempa tektonik 3,1 SR di daratan Pacitan Kamis (7/11) lalu merupakan gerakan Sesar Grindulu. ‘’Kepastian itu dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika),’’ ungkapnya.
Didik mengatakan gerakan Sesar Grindulu sering terjadi. Berdasarkan resume, lanjut dia, gerakan Sesar Grindulu sempat terjadi empat kali dalam sehari. Namun, tidak semua getaran bisa dirasakan warga karena magnitudonya rendah.
‘’Dengan sering gempa, potensi bencana besar akan berkurang. Energi Sesar Grindulu tidak keluar dalam sekali waktu,’’ paparnya.
Potensi bencana juga datang dari palung raksasa alias megatrust. Pesisir Pacitan terancam gempa hebat dan tsunami. Energi yang bisa dikeluarkan megatrust mencapai lebih dari 8 SR.
‘’Beruntung belakangan sering terjadi gempa dengan magnitudo rendah yang merupakan pelemahan energi,’’ ujarnya.
Catatan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Pacitan, telah terjadi 29 kali gempa Oktober sampai pertengahan November 2019. Baik di darat maupun di laut. Kekuatan gempat paling rendah 2,4 SR. Sementara tertinggi, 4,9 SR.
‘’Penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagaimanapun juga, kita berada di kawasan berpotensi bencana,’’ pungkas Didik.(not)