PACITAN – lensapacitan.com, Sosok pria mengenakan
kain batik itu nampak menjadi pusat perhatian. Berdiri menghadap papan putih,
tangannya tak berhenti menulis beberapa kalimat sembari diucap keras-keras.
Beberapa bocah mengenakan seragam merah putih pun nampak bergeming
memperhatikan pengetahuan yang diberikan. Terlebih bukan sembarang guru, sang
pengajar itu turut merangkap jabatan bupati Pacitan.
Di hari kedua
pembelajaran tatap muka (PTM) (2/9/2021), Indrata Nur Bayuaji menyempatkan
diri meninjau beberapa sekolah di Pacitan. Tak hanya sidak, dia menyempatkan diri
memberikan materi protokol kesehan (prokes) pada siswa di SDN Sedeng 1 dan 2,
kecamatan Pacitan. Antisipasi penularan hingga pentingnya vaksinasi. Maklum,
meski kembali dimulai namun sekolah klasikal kali ini berjalan dimasa pandemi
covid-19.
‘’Kita pesan pada kepala sekolah dan guru, untuk mengedukasi
anak-anak akan protokol kesehatan, agar bisa tau dan bisa mengingatkan,’’
ungkap Aji
Jadi tahap uji coba
PTM masa pandemi, Aji berharap para pengajar tak membebankan siswa dengan
materi pendidikan berlebih. Pun, sementar fokus akan penyampaian materi
kesehatan. Serta membiasakan kembali bersekolah. Terlebih, 1.5 tahun
belakangan, pembelajaran dilakukan via dalam jaringan (daring).
‘’Tentunya Kita
juga berusaha mengejar ketinggalan materi pelajaran yang selama ini lewat
daring,’’ paparnya
Aji tak menampik, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama
ini digelar tak sepenuhnya maksimal. Terbatasnya jaringan hingga topografi
membuat pelaksanaan model pembelajaran sulit diterapkan. Alhasil, pas
menurutnya PTM kembali dilakukan. Menjawab harapaman siswa akan rindunya
kembali ke sekolah. Meskipun, dengan pembatasan kegiatan.
akan evaluasi dan mudah-mudahan kita bisa kerjasama dari semua pihak hasilnya
baik dan segera bisa semua berjalan normal,’’ pungkasnya