Harga Telur Di Pacitan Anjlok, Peternak Kelimpungan - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Pacitan Jadi Tuan Rumah Kejurnas Ju-Jitsu Piala Kajati Jatim 2025, 275 Atlet Bertanding Pemangkasan Anggaran Rp 96 Miliar, Sejumlah Proyek Strategis di Pacitan Terancam Batal Gedung Pelayanan Publik Kejari Pacitan Diresmikan, Diberi Nama Prof. Dr. Mia Amiati Program Cek Kesehatan Gratis, Rudi Handoko: Bagaimana Jika Penyakit Berat? Warga Dusun Sono Megengan di Langgar Apung Tlogo Sono Polsek Tulakan Amankan Lima Motor Knalpot Brong Milik Siswa SMK

Peternakan

Harga Telur Di Pacitan Anjlok, Peternak Kelimpungan

badge-check

PACITAN, lensapacitan.com, Peternak ayam petelur di Pacitan mengeluhkan anjloknya harga telur ayam di tingkat peternak. Sebelumnya, harga telur ayam di tingkat peternak berada di angka  20 ribu per kilogram. Namun sejak tiga bulan terakhir harganya terus merosot hingga menyentuh angka  16 ribu per kilogram. Salah satu peternak ayam petelur di Dusun Jambu Desa bangunsari , Pacitan. Supanji (58) mengatakan , harga telur yang semakin merosot membuat para peternak banyak  mengalami kerugian. Karena harga jual telur tidak sebanding dengan harga pakan. 

 “hampir tiga bulan harga telur terus merosot, kalau terus terusan kami bisa collapse,” ujar Panji.

Kondisi ini berat ini harus dialami peternah ayam petelur. Pasalnya di sisi lain, harga pakan ternak ayam petelur terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga pakan  berada di angka enam ribu per  kilogram. Kenaikan harga pakan seperti jagung, bekatul dan konsentrat  sudah mengalami kenaikan  sejak tahun 2020 lalu. 

Panji memprediksi, merosotnya harga telur di tingkat peternak karena ketersediaan telur melimpah. Namun daya beli atau serapan telur masyarakat berkurang. 

“selain harganya tinggal 16 ribu harga pakan juga naik siknifikan ,” tambahnya.

Menurutnya keadaat tersebut tidak bisa disiasati dengan menggubah porsi pakan ayamnya, karena akan berpengaruh pada kwalitas produksi telur , idealnya jika harga pakan enam ribu perkilogram,  maka harga telur ayam dari peternak yang  berada di atas 19 hingga 20  ribu  per kilogram. Dengan anjloknya harga telur ayam dan naiknya harga pakan membuat para peternak harus menanggung kerugian cukup besar.

 “kalau kami jual dibawah harga standar  kami tidak bisa membayar karyawan  dan angsuran bank,” terangnya.

Panji hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut, ia menyiasati untuk tidak mendistribusikan telurnya ke pedangan terlebih dahulu sembari menggu harga telur mengalami kenaikan. Dirinya tidak berani menjual telur seperti biasanya karena karena tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan, Panji juga berharap kepada pemerintah daerah  untuk segera melakukan intervensi atau mencari solusi agar harga telur kembali normal dan harga pakan turun.” 

.saya berharap  keterlibatan  pemerintah daerah, misalnya  memberikan bibit jagung kepada para petani, ketika nanti panen harga jagung tidak melambung tinggi dan memberatkan para peternak telur,”harapnya. (hyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Vaksinasi PMK di Desa Gondosari, Punung Upaya Mencegah Penyebaran yang Meluas

31 Januari 2025 - 18:46 WIB

Vaksinasi PMK Gencar Dilakukan di Kecamatan Pringkuku, Pacitan

28 Januari 2025 - 14:33 WIB

Pemkab Pacitan Siapkan Ganti Rugi Sapi Terdampak PMK, Ini Syaratnya

26 Januari 2025 - 19:28 WIB

Sugeng Santoso, Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian kabupaten pacitan

Vaksinasi PMK Gencar di Nawangan, 500 Sapi Terima Suntikan Vaksin

24 Januari 2025 - 10:54 WIB

Harga Kambing di Pacitan Turun Drastis Akibat Wabah PMK

23 Januari 2025 - 12:50 WIB

Trending di Ekonomi