Menu

Mode Gelap
Gelar Rembuk Stunting Komitmen Pemkab Pacitan Tekan Stunting Hingga 2025 Kenaikan Harga Beras, DPRD Pacitan Desak Pemerintah Ambil Langkah Nasib Naas Menimpa Keluarga Wisata di Pantai Srau, Pacitan, 1 Tewas Terseret Ombak Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024 Forum PTT Transport SD/SMP Pacitan Sampaikan Tuntutan kepada Bupati

Peternakan · 14 Oct 2021 07:44 WIB

Harga Telur Di Pacitan Anjlok, Peternak Kelimpungan


 Harga Telur Di Pacitan Anjlok, Peternak Kelimpungan Perbesar

PACITAN, lensapacitan.com, Peternak ayam petelur di Pacitan mengeluhkan anjloknya harga telur ayam di tingkat peternak. Sebelumnya, harga telur ayam di tingkat peternak berada di angka  20 ribu per kilogram. Namun sejak tiga bulan terakhir harganya terus merosot hingga menyentuh angka  16 ribu per kilogram. Salah satu peternak ayam petelur di Dusun Jambu Desa bangunsari , Pacitan. Supanji (58) mengatakan , harga telur yang semakin merosot membuat para peternak banyak  mengalami kerugian. Karena harga jual telur tidak sebanding dengan harga pakan. 

 “hampir tiga bulan harga telur terus merosot, kalau terus terusan kami bisa collapse,” ujar Panji.

Kondisi ini berat ini harus dialami peternah ayam petelur. Pasalnya di sisi lain, harga pakan ternak ayam petelur terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga pakan  berada di angka enam ribu per  kilogram. Kenaikan harga pakan seperti jagung, bekatul dan konsentrat  sudah mengalami kenaikan  sejak tahun 2020 lalu. 

Panji memprediksi, merosotnya harga telur di tingkat peternak karena ketersediaan telur melimpah. Namun daya beli atau serapan telur masyarakat berkurang. 

“selain harganya tinggal 16 ribu harga pakan juga naik siknifikan ,” tambahnya.

Menurutnya keadaat tersebut tidak bisa disiasati dengan menggubah porsi pakan ayamnya, karena akan berpengaruh pada kwalitas produksi telur , idealnya jika harga pakan enam ribu perkilogram,  maka harga telur ayam dari peternak yang  berada di atas 19 hingga 20  ribu  per kilogram. Dengan anjloknya harga telur ayam dan naiknya harga pakan membuat para peternak harus menanggung kerugian cukup besar.

 “kalau kami jual dibawah harga standar  kami tidak bisa membayar karyawan  dan angsuran bank,” terangnya.

Panji hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut, ia menyiasati untuk tidak mendistribusikan telurnya ke pedangan terlebih dahulu sembari menggu harga telur mengalami kenaikan. Dirinya tidak berani menjual telur seperti biasanya karena karena tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan, Panji juga berharap kepada pemerintah daerah  untuk segera melakukan intervensi atau mencari solusi agar harga telur kembali normal dan harga pakan turun.” 

.saya berharap  keterlibatan  pemerintah daerah, misalnya  memberikan bibit jagung kepada para petani, ketika nanti panen harga jagung tidak melambung tinggi dan memberatkan para peternak telur,”harapnya. (hyo)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dua Minggu Jelang Idul Adha, Bupati Tinjau Pasar Hewan

21 June 2023 - 11:56 WIB

Dampingi Kelompok Ternak, Rumah Zakat dan YBM PLN gandeng Dosen UNMER Madiun

30 September 2021 - 09:56 WIB

Ternak Murai Medan Raup Omzet Jutaan

28 September 2021 - 11:05 WIB

Masih Misteri, Penyebab Puluhan Kambing Mati Di Kebonagung

22 January 2020 - 05:54 WIB

36 Kambing di Pacitan Mati Misterius

22 January 2020 - 05:40 WIB

Jelang Kurban, Stok Hewan Di Pasar Hewan Pacitan Aman

7 August 2019 - 00:36 WIB

Trending di Peternakan