Desa Jatimalang Endemik DBD, 17 Warga Terinfeksi - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Pacitan Jadi Tuan Rumah Kejurnas Ju-Jitsu Piala Kajati Jatim 2025, 275 Atlet Bertanding Pemangkasan Anggaran Rp 96 Miliar, Sejumlah Proyek Strategis di Pacitan Terancam Batal Gedung Pelayanan Publik Kejari Pacitan Diresmikan, Diberi Nama Prof. Dr. Mia Amiati Program Cek Kesehatan Gratis, Rudi Handoko: Bagaimana Jika Penyakit Berat? Warga Dusun Sono Megengan di Langgar Apung Tlogo Sono Polsek Tulakan Amankan Lima Motor Knalpot Brong Milik Siswa SMK

Kesehatan

Desa Jatimalang Endemik DBD, 17 Warga Terinfeksi

badge-check

 ARJOSARI, lensapacitan.com, Sendi Susanti linu-linu, terasa pegal disekujur tubuh meski tak melakukan aktifitas. Demam tinggi tiga hari tak kunjung turun membuatnya tambah panik. Kecurigaannya kian menjadi-jadi, usai warga dusun Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari, itu berobat ke puskemas setempat namun tak kunjung sembuh.

 ‘’Karena masih gak enak badan panas dingin akhirnya hari ketiga saya langsung ke rumah sakit,’’ ujar Susanti

Kaget bukan kepalang, ternyata perempuan paruh baya itu didiaknosa dokter terserang demam berdarah dengue (DBD). Tak hanya, Susanti, anaknya yang masih remaja pun ikut dirujuk ke IGD usai alami gejala serupa. Beruntung, enam hari terbaring dikamar inap. Susanti diijinkan pulang ke rumah. ‘’Saya juga sempat muntah-muntah, badan rasanya linu-linu seperti ditusuk-tusuk,’’ ungkap Susanti

Tak hanya Susanti, Kepala Dusun (Kasun) Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari Agus Setyono mencatat 17 warganya turut dirujuk ke IGD RSUD dr Darsono lantaran alami gejala panas dingin. Dimulai awal penghujan lalu, hingga kini dua orang belum pulang dan masih jalani perawatan. Mulek temuan tersebut berdekatan dalam tiga RT berbeda. 

‘’Kebanyakan tetangga kanan kirinya, gejalanya sama linu-linu dan panas dingin beberapa hari,’’ ungkap Agus

Agus menungkapkan ledakan DBD baru kali ini ditemui di dusunnya. Meski sempat ditemui di periode sebelumnya, namun jumlahnnya tak sebanyak musim penghujan kali ini. Bahkan, saban minggu, masyarakat dikerahkan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

 Termasuk, memastikan lingkungan tak ditemukan adanya sampah yang berserakan antisipasi tempat bertelurnya jentik. ‘’Kemarin kita lakukan seminggu dua kali, antisipasi jangan sampai ada warga yang terkena DBD lagi,’’ pungkas Agus. (Dn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Program Cek Kesehatan Gratis, Rudi Handoko: Bagaimana Jika Penyakit Berat?

13 Februari 2025 - 13:58 WIB

Jamu Tradisional Macan Kerah, Solusi Masalah Kewanitaan

22 Januari 2025 - 14:00 WIB

Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD

17 Januari 2025 - 10:14 WIB

669 Kasus DBD Melanda Pacitan di Akhir Tahun 2024, Dinkes Imbau Waspada

11 Desember 2024 - 04:51 WIB

Kolaborasi Perusahaan Swasta dan Posyandu, Pacitan Serius Tangani Stunting

10 Desember 2024 - 12:19 WIB

Trending di Kesehatan