Menu

Mode Gelap
Tokoh Film Indonesia Akan Luncurkan Kompetisi Film Horor di Pacitan Peternak Pacitan Bangga, Sapi Peliharaannya Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban MFA Sebagai Penjamin Akuntabilitas dan Keamanan Pengguna Bupati Pacitan Kurban Satu Sapi dan 12 Kambing, Presiden Sumbang Sapi untuk Ponpes Aisyah Indika Desta Rahmadany Raih Juara Dua di Kejuaraan Dunia Paralayang Seri 3 di Lombok Pelaku Pembacokan di Ngadirojo Ternyata Idap Epilepsi Sejak 2018

Kesehatan

Desa Jatimalang Endemik DBD, 17 Warga Terinfeksi

badge-check

 ARJOSARI, lensapacitan.com, Sendi Susanti linu-linu, terasa pegal disekujur tubuh meski tak melakukan aktifitas. Demam tinggi tiga hari tak kunjung turun membuatnya tambah panik. Kecurigaannya kian menjadi-jadi, usai warga dusun Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari, itu berobat ke puskemas setempat namun tak kunjung sembuh.

 ‘’Karena masih gak enak badan panas dingin akhirnya hari ketiga saya langsung ke rumah sakit,’’ ujar Susanti

Kaget bukan kepalang, ternyata perempuan paruh baya itu didiaknosa dokter terserang demam berdarah dengue (DBD). Tak hanya, Susanti, anaknya yang masih remaja pun ikut dirujuk ke IGD usai alami gejala serupa. Beruntung, enam hari terbaring dikamar inap. Susanti diijinkan pulang ke rumah. ‘’Saya juga sempat muntah-muntah, badan rasanya linu-linu seperti ditusuk-tusuk,’’ ungkap Susanti

Tak hanya Susanti, Kepala Dusun (Kasun) Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari Agus Setyono mencatat 17 warganya turut dirujuk ke IGD RSUD dr Darsono lantaran alami gejala panas dingin. Dimulai awal penghujan lalu, hingga kini dua orang belum pulang dan masih jalani perawatan. Mulek temuan tersebut berdekatan dalam tiga RT berbeda. 

‘’Kebanyakan tetangga kanan kirinya, gejalanya sama linu-linu dan panas dingin beberapa hari,’’ ungkap Agus

Agus menungkapkan ledakan DBD baru kali ini ditemui di dusunnya. Meski sempat ditemui di periode sebelumnya, namun jumlahnnya tak sebanyak musim penghujan kali ini. Bahkan, saban minggu, masyarakat dikerahkan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

 Termasuk, memastikan lingkungan tak ditemukan adanya sampah yang berserakan antisipasi tempat bertelurnya jentik. ‘’Kemarin kita lakukan seminggu dua kali, antisipasi jangan sampai ada warga yang terkena DBD lagi,’’ pungkas Agus. (Dn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Satu Napi Tewas, Dewa Elang Rimba Pradana Tambah Daftar Kasus TBC di Pacitan

11 April 2025 - 11:56 WIB

88 Kasus TBC Ditemukan di Pacitan, Dinkes Lakukan Skrining Kontak Erat

8 April 2025 - 12:07 WIB

Napi Kasus Narkoba di Rutan Pacitan Meninggal, Dugaan Awal TBC

28 Maret 2025 - 21:42 WIB

Trending di Kesehatan