ARJOSARI, lensapacitan.com, Sendi Susanti linu-linu, terasa pegal disekujur tubuh meski tak melakukan aktifitas. Demam tinggi tiga hari tak kunjung turun membuatnya tambah panik. Kecurigaannya kian menjadi-jadi, usai warga dusun Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari, itu berobat ke puskemas setempat namun tak kunjung sembuh.
‘’Karena masih gak enak badan panas dingin akhirnya hari ketiga saya langsung ke rumah sakit,’’ ujar Susanti
Kaget bukan kepalang, ternyata perempuan paruh baya itu didiaknosa dokter terserang demam berdarah dengue (DBD). Tak hanya, Susanti, anaknya yang masih remaja pun ikut dirujuk ke IGD usai alami gejala serupa. Beruntung, enam hari terbaring dikamar inap. Susanti diijinkan pulang ke rumah. ‘’Saya juga sempat muntah-muntah, badan rasanya linu-linu seperti ditusuk-tusuk,’’ ungkap Susanti
Tak hanya Susanti, Kepala Dusun (Kasun) Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari Agus Setyono mencatat 17 warganya turut dirujuk ke IGD RSUD dr Darsono lantaran alami gejala panas dingin. Dimulai awal penghujan lalu, hingga kini dua orang belum pulang dan masih jalani perawatan. Mulek temuan tersebut berdekatan dalam tiga RT berbeda.
‘’Kebanyakan tetangga kanan kirinya, gejalanya sama linu-linu dan panas dingin beberapa hari,’’ ungkap Agus
Agus menungkapkan ledakan DBD baru kali ini ditemui di dusunnya. Meski sempat ditemui di periode sebelumnya, namun jumlahnnya tak sebanyak musim penghujan kali ini. Bahkan, saban minggu, masyarakat dikerahkan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Termasuk, memastikan lingkungan tak ditemukan adanya sampah yang berserakan antisipasi tempat bertelurnya jentik. ‘’Kemarin kita lakukan seminggu dua kali, antisipasi jangan sampai ada warga yang terkena DBD lagi,’’ pungkas Agus. (Dn)