PACITAN – lensapacitan.com, Hujan disertai angin kencang beberapa hari terakhir mengakibatkan 30 hektar tanaman padi milik sejumlah petani di Desa Gayuhan, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan ambruk rata dengan tanah. Tak ayal robohnya padi yang belum memasuki masa panen tersebut, terpaksa harus di panen lebih cepat.
‘’robohnya sekitar seminggu yang lalu, dan ini kalau ndak cepat di panen bisa membusuk, tentu kami makin terancam rugi besar’’ jelas Nuryanto, salah seorang petani, desa setempat, kemarin (27/4/2020).
Padi tersebut rencananya akan dipanen sekitar 2 minggu lagi, namun sudah terlebih dulu diterjang hujan disertai angin kencang, hal itu membuat tanaman padi miliknya rusak terendam air maupun dimakan tikus.
‘’Bila tanaman bagus, sekali panen minimal dapat 100 karung, kalau sekarang paling berapa’’ imbuhnya.
Beruntung hujan deras tidak terus menerus, sehingga ia dan petani lainya masih ada kesempatan memanen secara dini. Sebab selain membusuk kalau rutin terkena air hujan padi bisa terendam dan menjadi kecambah.
’’lahan saya ini sekitar 1 hektar luasnya, semua rata, sudah seperti lapangan’’ ujarnya.
Tak hanya itu, jauh sebelum diterjang angin, ketika memasuki masa berbuah, padi-padi tersebut telah lebih dulu diserang hama wereng coklat.
‘’bertubi-tubi, ujian petani. Di semprot obat bolak-balik juga tidak mengatasi, sampai sekarang itu juga sebenarnya belum hilang,”pungkasnya.(not)