Menu

Mode Gelap
Semangat Nadjua di Hari Pertama Sekolah Rakyat: Ingin Jadi Polwan, Suyitno Bahagia Cucu Bisa Sekolah Gratis 100 Siswa Sekolah Rakyat Pacitan Jalani Cek Kesehatan di Hari Pertama Masuk Sekolah Hendak Pulang dari Masjid, Lansia di Pacitan Jadi Korban Kecelakaan Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai Rontek Tegalombo Usung Tema “Murwokolo”, Pukau Penonton dengan Nuansa Islami

Kesehatan

Anggota DPRD Pacitan Dorong Dinkes Peka Terhadap Penyebaran HIV/AIDS

badge-check


					Anggota DPRD Pacitan Dorong Dinkes Peka Terhadap Penyebaran HIV/AIDS Perbesar

PACITAN – Kabupaten Pacitan tengah menghadapi perbincangan intens terkait dengan meningkatnya kasus penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). 

Komisi II DPRD Pacitan, melalui pernyataan dari anggotanya, Rudi Handoko, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus HIV/AIDS di wilayah ini. Dalam sebuah pertemuan pada Kamis (11/7), Politikus Partai Demokrat menegaskan bahwa Dinkes Pacitan harus lebih peka dan responsif terhadap situasi kesehatan yang ada.

“Dinkes memang mitra Komisi II. Dan dengan adanya penyakit menular ini kami sudah berupaya menekan kepada Dinkes agar sedemikian rupa peka terhadap situasi yang ada,” kata Rudi Handoko.

Menurutnya, upaya telah dilakukan sebelumnya dengan turun langsung ke lapangan, seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Tulakan. “Dulu kami bersama Dinkes sudah pernah mengadakan penekanan di wilayah Kecamatan Tulakan,” ungkapnya.

Konfirmasi dari media massa terkait peningkatan kasus ini telah mendorong Komisi II untuk segera meminta keterangan resmi dari Dinkes Pacitan.

“Kalau teman-teman media sudah menanyakan hal seperti ini tentunya kami akan segera menanyakan ke Dinkes,” tegasnya.

Rudi  juga mengkritik kurangnya keterbukaan Dinkes Pacitan terkait penyakit menular dan berbahaya ini. Dia menekankan agar Dinkes tidak hanya berpangku tangan setelah terjadi kasus baru.

“Memang keterbukaannya kurang. Dan Dinkes jangan hanya berpangku tangan, setelah ada permasalahan ada kasus baru bertindak. Kami akan mempertanyakan dulu kepada Dinkes, dari 12 Kecamatan ini bagaimana caranya untuk mengadakan sosialisasi dan penanganan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan