Pacitan – Lensa Pacitan, Putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya terhadap Sulastri, terpidana kasus korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif, diterima dengan lapang dada oleh pihak kuasa hukum.
Sulastri divonis enam tahun penjara dan denda Rp 200 juta, lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya meminta hukuman 7,5 tahun penjara.
“Intinya kami menerima putusan hakim,” ujar Imam Bajuri, kuasa hukum Sulastri,”katanya singkat ditulis Jum’at (9/5/2025).
Bajuri menilai vonis tersebut sudah proporsional dan mencerminkan pertimbangan hukum yang adil. Meski demikian, pihaknya masih akan mengkaji detail pertimbangan hakim sebelum menentukan langkah hukum selanjutnya, apakah akan mengajukan banding atau tidak.
Sementara itu, kasus KUR fiktif senilai Rp 1,5 miliar ini tak berhenti pada vonis terhadap Sulastri. Dua pegawai bank penyalur kredit, yakni Kepala Unit Handjar Pramudya dan Marketing Nursetya Ardhi Arima, kini juga menyandang status tersangka. Keduanya diduga turut terlibat aktif dalam proses pencairan kredit fiktif dengan mencatut nama 47 warga Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Pacitan.
Kejaksaan Negeri Pacitan tengah merampungkan berkas perkara keduanya untuk segera dilimpahkan ke pengadilan. Mereka dijerat Pasal 2 ayat (1) junto Pasal 18 UU Tipikor, dengan dugaan adanya kerja sama antara pihak bank dan Sulastri demi mencapai target perusahaan atau kepentingan pribadi. (not)