Dinas Pendidikan
(Dindik) Pacitan mengkaji ulang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) mereka.
Usai lampu hijau dimulainya sekolah klasikal itu, diberikan Bupati Pacitan
Indrata Nur Bayuaji kemarin (23/8). Pun beberapa persyaratan wajib dipenuhi
sekolah sebelum diakhirnya sekolah dalam jaringan (daring) setahun terakhir.
Kepala Dindik Pacitan
Daryono mengungkapkan, rapat terbatas sempat dilakukan antara pihaknya dan
bupati kemarin. Dihelat di pedapa setempat, proposal awal yang diajukan Dindik
diangguki bupati beberapa kali. Utamanya, rencana sekolah ‘’pinggiran’’ jadi
uji coba pelaksanaan PTM kedepan. ‘’Kembali ke rencana awal, kita prioritaskan
yang kesulitan daring juga aman dari sisi kesehatan salah satunya yang berada
di pinggir atau perbukitan,’’ ungkap Daryono
Meski telah dapat
restu, namun Daryono mengamini pelaksanaan PTM tersebut tak serta merta
dimulai. Finalisasi kajian wajib dilakukan seminggu kedepan. Menentukan pasti
mana saja sekolah yang memulai uji coba itu. Pun, tak banyak waktu Daryono
hanya dijatah satu minggu. ‘’Kajian kita 1 september (mulai PTM, Red), tapi
baru rencana bisa saja molor,’’ bebernya
Diselenggarakan dimasa pandemi korona, Daryono menegaskan tak
akan serampangan memilih sekolah masuk tahap pertama PTM itu. Pun, visitasi
bakal dilakukan memastikan seluruh sarana siap digunakan PTM mendatang.
Termasuk, memantau wilayah pergerakan virus korona disaban kecamatan. Pihaknya
emoh ada klaster pendidikan mendatang. ‘’Kita cari yang zonanya aman, yang
penularannya rendah atau bahkan yang saat ini tidak ada kasus aktif,’’
pungkasnya (tri)