Menu

Mode Gelap
Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah

Kebudayaan

Rontek Gugah Sahur: Tradisi Ramadan yang Melekat di Pacitan

badge-check


					Rontek Gugah Sahur: Tradisi Ramadan yang Melekat di Pacitan Perbesar

Pacitan – Ramadan dan budaya rontek gugah sahur layaknya air dan ikan bagi warga Pacitan. Tak bisa dipisahkan, ajang kelompok pemuda berkeliling desa memukul kentongan dan alat musik jelang waktu sahur telah menjadi khasanah budaya daerah.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan rontek gugah sahur telah menjadi budaya melekat bagi pemuda saat bulan ramadhan tiba. Dilakukan masyarakat setiap tahun, tradisi tersebut diungkapnya menjadi agenda yang dinanti-nanti setiap masyarakat.

”ketika saya kecil sudah ada, ini bentuk antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan,” kata mas Aji sapaan Bupati.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati menyempatkan diri menyaksikan ribuan massa menggelar tradisi seni rontek gugah sahur pada minggu(7/3) dini hari. Meskipun kerap diwarnai friksi antara peserta, Mas aji mengajak para pegiat dan seniman untuk tetap kompak menjaga tradisi asli Pacitan ini.

” tradisi ini (rontek gugah sahur) ada sebelum festival rontek, kami mengakomodir dengan menerjunkan petugas keamanan. Sebagai bentuk apresiasi kami melihat langsung,” tandas Mas Aji.

Bahkan, Mas Aji mengajak forkopimda juga ikut menjadi peserta ikut menyemarakkan tradisi Ramadan ini. namun gagasan itu perlu dikaji bersama berbagai pihak termasuk pemerintah desa.

Disamping itu, lanjut Mas Aji, rontek gugah saur saat ini telah menjadi tradisi dan cikal bakal Festival Rontek Pacitan. Dikemas sedemikian rupa menjadi seni musik dan pertunjukan, event tersebut bahkan telah masuk 110  Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).” yang utama tetap kompak, damai dan kondusif,” pesan mas Aji. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Konser Gamelan Klasik di Dalam Goa Tabuhan

7 Desember 2024 - 19:00 WIB

Melestarikan Tradisi, Brojo Geni Pacitan Tampilkan Atraksi Spektakuler

17 November 2024 - 16:48 WIB

Festival Arak Deres di Desa Sidomulyo, Pacitan, Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi

20 Oktober 2024 - 13:20 WIB

Balbalan Geni hingga Tayub Massal Meriahkan Festival Budaya Watu Bale

18 Oktober 2024 - 23:17 WIB

Ritual Adat dan Prosesi Pembuatan Gerabah Meriahkan Festival Lempung Agung 2024 di Desa Purwoasri

14 Oktober 2024 - 09:00 WIB

Trending di Kebudayaan