Menu

Mode Gelap
Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

Kekeringan

Program Sumur Bor di Desa Ploso Antisipasi Kekeringan Tahunan

badge-check


					Program Sumur Bor di Desa Ploso Antisipasi Kekeringan Tahunan Perbesar

Punung – lensapacitan.com, Warga Desa Ploso, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, merasa lega dengan adanya program sumur bor yang diharapkan mampu mengatasi bencana kekeringan yang kerap melanda wilayah tersebut setiap tahunnya.

Di Dusun Bubakan, salah satu dusun di Desa Ploso, terdapat Sumur Lawas Kali Sambeng, sumber air utama yang selama ini menjadi andalan warga. Saat ini, setidaknya ada 20 pompa air milik warga yang mengalirkan air dari sumber tersebut ke permukiman yang berjarak sekitar 500 meter. Namun, belakangan debit air dari Kali Sambeng terus menyusut akibat penebangan pohon trembesi dan aren di kawasan hutan sekitarnya.

“Akibatnya, simpanan air dari pohon-pohon tersebut semakin berkurang,” kata Agus Cahyono, Kepala Desa Ploso, Kecamatan Punung.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Runga (PUPR) Kabupaten pacitan, memberikan bantuan berupa sumur bor. Sumur ini berjarak sekitar 300 meter dari Kali Sambeng. 

“Proses pengeboran sudah selesai, tinggal pemasangan pipa untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga,” jelasnya.

Program ini direncanakan akan mengaliri air bersih ke 40 kepala keluarga di Dusun Bubakan. “Air dari sumur bor akan diangkat ke ketinggian sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga,” tambahnya.

Baca Juga: Program SPAM Atasi Kekeringan, Warga Desa Jetis Lor Pacitan Nikmati Air Bersih

Proyek sumur bor ini menelan anggaran sebesar Rp 175 juta yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Di sisi lain, Pemerintah Desa Ploso berupaya menjaga kelestarian sumber air dengan mewajibkan calon pengantin menanam bibit pohon trembesi dan aren.

“Setelah sidang, mereka wajib menanam pohon di sekitar sumber air, pekarangan rumah, atau di pinggir jalan dekat rumah masing-masing,”ujar Agus.

Kebijakan ini tidak hanya berupa anjuran, tetapi telah dituangkan dalam Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2021.

“Pohon-pohon besar yang mampu menyimpan air kini semakin berkurang karena penebangan liar. Kami harus mengambil langkah nyata,” tegasnya.

Menurutnya, jika setiap calon pengantin menanam 10 pohon trembesi, dalam 10 tahun ke depan Desa Ploso dapat menikmati hasilnya dan terbebas dari kekeringan saat musim kemarau panjang. (not) 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemerintah Desa Ngunut Komitmen Atasi Kekeringan dengan Program Pipanisasi

26 November 2024 - 10:28 WIB

Pemerintah Kabupaten Pacitan Lanjutkan Program Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Donorojo

26 November 2024 - 10:05 WIB

Penyediaan Air Minum di Desa Ngromo Tuntas, Kekeringan di Nawangan Mulai Teratasi

26 November 2024 - 09:55 WIB

Warga Dusun Salak, Tulakan, Kini Nikmati Air Bersih Lebih Murah Berkat Program SPAM

21 November 2024 - 11:29 WIB

Krisis Air Bersih Puluhan Tahun Berakhir, Desa Sidomulyo Tak Lagi Ajukan Bantuan Air

16 November 2024 - 15:08 WIB

Trending di Kekeringan