Pacitan – lensapacitan.com, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar terus digalakkan di Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Dari 13 desa yang ada, kini tinggal dua desa lagi yang belum mencapai STBM lima pilar, yaitu Desa Tamanasri dan Jlubang. Targetnya, kedua desa tersebut dapat merampungkan program ini pada tahun 2025.
Camat Pringkuku, Suwoto, menjelaskan bahwa program STBM di kecamatan ini telah dimulai sejak tahun 2018. Namun, pelaksanaannya sempat terhambat karena pandemi COVID-19 yang melanda selama beberapa tahun terakhir.
“Kami sempat tertunda karena pandemi COVID-19, tapi sejak situasi kembali kondusif, program ini terus kami genjot agar seluruh desa dapat mencapai STBM lima pilar,” ujarnya.
Hingga tahun 2024, empat desa telah ditargetkan untuk menyelesaikan program ini, sementara dua desa lainnya akan dikejar penyelesaiannya hingga tahun 2025. Desa-desa yang telah mencapai STBM lima pilar di antaranya adalah Sobo, Pelem, Glinggangan, Sugihwaras, Pringkuku, Dadapan, Candi, Ngadirejan, Dersono, Poko, dan Watukarung.
Woto menegaskan bahwa dengan diterapkannya program STBM lima pilar, diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan komunitas.
“Penekanan kami adalah menciptakan perubahan perilaku higiene dan sanitasi serta membudayakan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Dengan begitu, kami berharap berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan dapat ditekan,” jelasnya.
Melalui penerapan STBM lima pilar, masyarakat didorong untuk mengurangi risiko penyakit menular, mengeliminasi sumber penyakit, memastikan air yang dikonsumsi dimasak terlebih dahulu, serta mengelola limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan limbah jamban. Selain itu, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) juga diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan.
Camat Woto berharap, melalui program ini, derajat kesehatan masyarakat Pringkuku dapat terus meningkat dan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan bersih. (Not)