Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Bakti PUPR ke-79, Dinas PUPR Pacitan Gelar Bakti Sosial di Ponpes Nurudh Dholam Banjir Lumpur dari Bukit Kiteran Tutup Akses Jalan dan Isolasi 8 Rumah di Desa Wiyoro Pembersihan Lumpur dan Pemulihan Akses di Dusun Kaliatas Pacitan Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi Raja Ampat-nya Pacitan, Pesona Eksotis Pantai Kasap Banjir Sungai Cokrokembang, Jembatan Ambrol dan Gerobak Pedagang Hanyut

Kesehatan

Program STBM Lima Pilar di Pringkuku Terus Ditingkatkan, Tinggal Dua Desa yang Belum Tuntas

badge-check


					Program STBM Lima Pilar di Pringkuku Terus Ditingkatkan, Tinggal Dua Desa yang Belum Tuntas Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar terus digalakkan di Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Dari 13 desa yang ada, kini tinggal dua desa lagi yang belum mencapai STBM lima pilar, yaitu Desa Tamanasri dan Jlubang. Targetnya, kedua desa tersebut dapat merampungkan program ini pada tahun 2025.

Camat Pringkuku, Suwoto, menjelaskan bahwa program STBM di kecamatan ini telah dimulai sejak tahun 2018. Namun, pelaksanaannya sempat terhambat karena pandemi COVID-19 yang melanda selama beberapa tahun terakhir. 

“Kami sempat tertunda karena pandemi COVID-19, tapi sejak situasi kembali kondusif, program ini terus kami genjot agar seluruh desa dapat mencapai STBM lima pilar,” ujarnya.

Hingga tahun 2024, empat desa telah ditargetkan untuk menyelesaikan program ini, sementara dua desa lainnya akan dikejar penyelesaiannya hingga tahun 2025. Desa-desa yang telah mencapai STBM lima pilar di antaranya adalah Sobo, Pelem, Glinggangan, Sugihwaras, Pringkuku, Dadapan, Candi, Ngadirejan, Dersono, Poko, dan Watukarung.

Woto menegaskan bahwa dengan diterapkannya program STBM lima pilar, diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan komunitas.

“Penekanan kami adalah menciptakan perubahan perilaku higiene dan sanitasi serta membudayakan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Dengan begitu, kami berharap berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan dapat ditekan,” jelasnya.

Melalui penerapan STBM lima pilar, masyarakat didorong untuk mengurangi risiko penyakit menular, mengeliminasi sumber penyakit, memastikan air yang dikonsumsi dimasak terlebih dahulu, serta mengelola limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan limbah jamban. Selain itu, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) juga diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan.

Camat Woto berharap, melalui program ini, derajat kesehatan masyarakat Pringkuku dapat terus meningkat dan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan bersih. (Not) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Khitan Massal Gratis di HUT ke-53 Korpri: Baznas Pacitan Bantu 118 Anak, Termasuk Peserta Non-Muslim

19 November 2024 - 12:57 WIB

RSUD dr. Darsono Pacitan Tingkatkan Kualitas, Sekolahkan Dokter Spesialis untuk Kurangi Rujukan

17 November 2024 - 11:23 WIB

Momen Hari Kesehatan Nasional, Aji-Gagarin Ajak Ratusan Warga Kebonagung Senam dan Jalan Sehat

12 November 2024 - 14:35 WIB

Lomba Masak dan Merias Meriahkan Peringatan HKN di Kabupaten Pacitan

10 November 2024 - 05:38 WIB

Warga Berburu Foto Selfie Bersama Aji-Gagarin Saat Jalan Sehat di Nawangan

9 November 2024 - 05:24 WIB

Trending di Kesehatan