Menu

Mode Gelap
Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

Kesehatan

Program STBM Lima Pilar di Pringkuku Terus Ditingkatkan, Tinggal Dua Desa yang Belum Tuntas

badge-check


					Program STBM Lima Pilar di Pringkuku Terus Ditingkatkan, Tinggal Dua Desa yang Belum Tuntas Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar terus digalakkan di Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Dari 13 desa yang ada, kini tinggal dua desa lagi yang belum mencapai STBM lima pilar, yaitu Desa Tamanasri dan Jlubang. Targetnya, kedua desa tersebut dapat merampungkan program ini pada tahun 2025.

Camat Pringkuku, Suwoto, menjelaskan bahwa program STBM di kecamatan ini telah dimulai sejak tahun 2018. Namun, pelaksanaannya sempat terhambat karena pandemi COVID-19 yang melanda selama beberapa tahun terakhir. 

“Kami sempat tertunda karena pandemi COVID-19, tapi sejak situasi kembali kondusif, program ini terus kami genjot agar seluruh desa dapat mencapai STBM lima pilar,” ujarnya.

Hingga tahun 2024, empat desa telah ditargetkan untuk menyelesaikan program ini, sementara dua desa lainnya akan dikejar penyelesaiannya hingga tahun 2025. Desa-desa yang telah mencapai STBM lima pilar di antaranya adalah Sobo, Pelem, Glinggangan, Sugihwaras, Pringkuku, Dadapan, Candi, Ngadirejan, Dersono, Poko, dan Watukarung.

Woto menegaskan bahwa dengan diterapkannya program STBM lima pilar, diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan komunitas.

“Penekanan kami adalah menciptakan perubahan perilaku higiene dan sanitasi serta membudayakan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Dengan begitu, kami berharap berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan dapat ditekan,” jelasnya.

Melalui penerapan STBM lima pilar, masyarakat didorong untuk mengurangi risiko penyakit menular, mengeliminasi sumber penyakit, memastikan air yang dikonsumsi dimasak terlebih dahulu, serta mengelola limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan limbah jamban. Selain itu, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) juga diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan.

Camat Woto berharap, melalui program ini, derajat kesehatan masyarakat Pringkuku dapat terus meningkat dan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan bersih. (Not) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan