PACITAN – lensapacitan.com, Puluhan polisi berpakain lengkap nampak mondar-mandir seputaran jalan Ahmad Yani, Pacitan. Satu persatu, pedagang yang masih berjualan didatangi siang itu. Tak sendirian, LSM, mahasiswa hingga pesilat pun ikut swiping. Bukan dibubarkan pun ditertibkan masa PPKM 4, sebaliknya mereka memborong dagangan para penjaja makanan.
Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibiosono mengungkapkan, aksi borong pedagang tersebut bentuk simpati polres akan pedagang seputaran jalan Ahmad Yani. Terlebih, tiga pekan terakhir, akses protokol tersebut ditutup untuk umum. Hingga, transaksi jual beli sulit dilakoni. Pun, sebagian merasa merugi, sepinya pembeli.
‘’Grebek warung namanya, kita angkut dagangan mereka, kita beli lalu kita bagikan lagi ke warga yang membutuhkan,’’ ungkap Kapolres.
Sementara, lanjut Wiwit aksi sosial tersebut dilakukan acak. Saban dua hari hingga tiga kali sekali tak menentu. Saban anggota dibekali uang Rp 50 ribu memborong dagangan. Bahkan tak sedikit pedagang yang ludes jualannya lantaran diborong petugas.
‘’Jumlah pedagangnya sedikit, banyak yang tutup karena hujan juga jadi sebagian dikumpulkan uangnya untuk langsung dibeli semuanya,’’ paparnya
Selain jajan, puluhan bendara ikut dipasang disekitar Ahmad Yani. Selain meramaikan momen hari kemerdekaan, bendera tersebut diharapnya jadi simbol keprihatinan sekaligus semangat perjuangan melawan korona.
Sementara kita fokus di jalan Ahmad Yani dulu, karena ini yang kita sekat, kalau yang lainnya para pedagang masih bisa jual beli,’’ tambahnya