KEBONAGUNG – lensapacitan.com, Krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Semakin hari semakin parah, warga di sejumlah wilayah kebingungan mendapatkan air, sumber air yang terdekat mengering.
Warga Dusun Bibit, Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung setiap hari mereka harus menumpuh jarah 1 kilometer dari rumah mereka untuk mengambil air dari sumber air yang mereka namai “kali gupit”.
“1 kilometer itu rumah yang paling dekat dari sini, ada yang harus menempuh jarak 2 kilometer untuk mengambil air di kali gupit ini,” kata Kabul salah seorang warga Dusun Bibit yang sedang mengambil air.
Biasanya, warga mendapatkan pasokan air dari saluran air yang dibangun desa setempat. Namun saat ini, sumber yang dialirkan ke pemukiman warga itu mengering.
“Entah mengering atau gimana, saluran air itu sudah tidak mengalir, ya terpaksa ambil air kesini,” Lanjutnya.
Kali gupit yang menjadi andalan warga di dua dusun yaitu dusun Bibit dan Batulapak, Desa Kalipelus ini pun kondisi debit airnya mulai mengecil.
“Kalau pagi, tampunganya hampir penuh, tapi warga yang datang banyak sekali, kalau yang datang siang ya harus nunggu hampir setengah jam agar air bisa diambil menggunakan gayung,” Lanjut Kabul.
Karena jarak sumber yang jauh dari pemukiman penduduk menjadi salah satu kendala warga saat mengambil air. Sehingga memaksa mereka harus mengangkut wadah yang sudah terisi air dengan kendaraan bermotor.
“Dapat satu jerigen, dibawa pulang, terus sore datang lagi,” ungkap Sukatman warga lainnya.
Krisis air bersih yang di alami warga setempat juga memaksa mereka untuk menghemat dalam penggunaannya. bahkan tak jarang mereka hanya mandi sekali dalam sehari. (not)