Menu

Mode Gelap
Gelar Rembuk Stunting Komitmen Pemkab Pacitan Tekan Stunting Hingga 2025 Kenaikan Harga Beras, DPRD Pacitan Desak Pemerintah Ambil Langkah Nasib Naas Menimpa Keluarga Wisata di Pantai Srau, Pacitan, 1 Tewas Terseret Ombak Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024 Forum PTT Transport SD/SMP Pacitan Sampaikan Tuntutan kepada Bupati

Pertanian · 24 Mar 2022 22:42 WIB

Pemkab Pacitan Dorong Anak Muda Jadi Petani Milenial


 Pemkab Pacitan Dorong Anak Muda Jadi Petani Milenial Perbesar



PACITAN, lensapacitan.com – Petani nampaknya tak terlalu dilirik para pemuda di Pacitan. Ditengah tingginya penggangguran, Pemkab setempat cemas regenerasi petani muda bakal menjadi kendala kedepan. Minim, kesadaran hingga muncul kelangkaan pahlawan pahlawan itu. 

Wakil Bupati Pacitan Gagarin mengatakan, kelangkaan petani bisa saja terjadi di Pacitan. Saat para pemuda, tak sadar bahwa keberadaan mereka tak juah dari kehidupan rumpun agraris dan gen agraris itu. Maklum, merujuk laporan BPS Pacitan 2020 lalu, mayoritas penduduk di Pacitan berkejar di sektor pertanian. 

‘’Jadi landasan filosofi harus ditanamkan dulu pada generasi muda, bahwa pekerjaan pertanian, perkebunan dan peternakan, jangan dianggap akhir dari segalanya tapi justru awal segalanya,’’ terang Gagarin saat Forum Pemangku Kepentingan Tingkat Kabupaten (District Multi Stakeholder Forum/DMSF) Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Service (YESS) di Gedung Karya Dharma, kemarin (8/3)

Menurut Gagarin, sejatinya para petani sukses terbilang banyak di Pacitan. Hanya saja, mereka memilih diam pun tak ingin menonjolkan dari, baik dimasyarakat pun kehidupan maya. Sebaliknya, sebagian ‘’kiblat’’ para milenial justru dilihat Gagarin muncul dari media sosial. Keberhasilan-keberhasilan semu yang kerap dipamerkan. 

‘’Walaupun tidak semua yang dipamerkan di media sosial itu semu, tapi mayoritas petani sukses tidak berkomunikasi di medsos,’’ katanya. 

Disamping itu, lanjut Gagarin, ditunjuknya Pacitan jadi salah satu dari empat kabupaten yang mendapat Progam YESS Kementrian Pertanian, diharapnya tak disia-siakan petani milenial. Namun sebaliknya, dia meminta pengelola progam tak asal comot petani dapat bantuan ratusan juta tersebut. Pun mesti petani berkualitas serta miliki semangat dan filosofi. Menjadi contoh petani generasi selanjutnya. 

‘’Gak terlalu banyak (petani, Red) tidak masalah, tapi harus jadi dulu, bisa jadi model, jangan sampai banyak tapi gagal,’’ pungkas Gagarin. 

Sementara itu, BPS Pacitan mencatat, pertanian masih menjadi primadona pekerjaan sebagian besar penduduk Pacitan. Pun ditahun 2020 lalu misalnya, jumlah petani meningkat 4 persen ketimbang tahun sebelumnya. Dari, semula 55.46 persen jumlah penduduk menjadi 59 persen, ditahun 2020. Ketimbang, bidang pekerjaan lain seperti manufaktur, serta jasa.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harga Cengkeh Anjlok, Petani di Pacitan Kian Merugi

10 September 2024 - 23:42 WIB

Berkah Petani Saat Harga Cabai Melejit

7 November 2023 - 04:48 WIB

Tanaman Porang, Umbi-Umbian Dengan Potensi Ekspor Yang Menjanjikan

12 March 2021 - 09:11 WIB

Angin Kencang, 30 Hektar Padi di Kecamatan Arjosari Rata Dengan Tanah

28 April 2020 - 04:16 WIB

Harga Cengkeh Merosot, Petani Merana

10 July 2019 - 08:32 WIB

Terdampak Kekeringan, Puluhan Hektar Padi Gagal Panen

9 July 2019 - 05:56 WIB

Trending di Kekeringan