PACITAN – lensapacitan.com, Terindikasinya puluhan
sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pacitan membuat gundah para
peternak Pacitan. Mereka kawathir, ledakan penyakit bakal menjalar di Pacitan
seperti kabupaten-kabupaten tetangga. Terlebih jelang idul Adha yang semestinya
jadi momen peternak dulang penjualan.
Wakil Bupati Pacitan
Gagarin memastikan potensi masuknya PMK tersebut tengah menjadi perhatian
pemkab Pacitan. Baik pemeriksaan hewan terduga tertular, hingga pencegahan
penularan lanjutan. Serupa dengan peternak, dia tak ingin penyakit yang konon
telah bebas di Indonesia tersebut kembali mewabah di Pacitan. ‘’Pemerintah
Provinsi juga sudah rapatkan ini, termasuk rencana penyebaran vaksin PMK,’’
papar Gagarin.
Gagarin mengatakan,
vaksin PMK bakal beredar antara Juli hingga Agustus mendatang. Pun, serupa
dengan daerah lainnya, pihaknya berahap ketersediaan obat tersebut turut
didistribusikan di Pacitan. Menekan dan mencegah potensi meluasnya penyakit
pada ternak warga. Terlebih, Pacitan jadi salah satu penyumbang daging sapi
terbesar di Jawa Timur. ‘’Kalaupun nanti ada, kami harapkan peternak tidak
panik, apalagi PMK ini 90 persen bisa pulih dengan perawatan dan pengobatan,’’
tegas Gagarin.
Dia menambahkan, saat ini pemda tengah kaji rencana penutupan
pasar hewan di Pacitan. Pun, bilamana benar muncul penularan PMK kedepan.
Selain itu, dia berharap peternak menahan diri tak mengambil sapi dari luar
daerah, khususnya wilayah zona PMK. Disamping mandiri memeriksa dan melaporkan
sapi bilamana terindikasi tertular penyakit tersebut. ‘’Kita minta hindari
pergerakan ternak dulu, utamanya di area perbatasan seperti kecamatan Punung,
Bandar, ataupun wilayah lain,’’ tambah Gagarin.