PACITAN – lensapacitan.com, Pasien covid-19 yang menjalani
isolasi mandiri harus merogoh kocek masing-masing memunuhi kebutuhan harian
mereka. Pasalnya pemerintah daerah memastikan tak akan mencover kebutuhan
pangan warga isolasi dirumah itu. Berbeda dengan mereka yang menjalani isolasi
di wisma atlet pun RSUD dr Darsono setempat.
‘’Kalau yang isolasi di wisma dan RSUD dapat pemenuhan
kebutahan makannya, kalau isolasi mandiri tidak,’’ terang Jubir Satgas
Penanganan Covid-19 Pacitan Rahmad Dwiyanto
Rahmad mengungkapkan lantaran keterbatasan ruang gerak dan
aktifitas pasien isolasi. Pihaknya berharap ada peran keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan pangan tersebut. Membantu mengirimkan pasokan kebutuhan saban waktu.
Terlebih mayoritas warga yang terjangkit yakni warga asli Pacitan. Pun, saat
tak memiliki kerabat, dia berharap ada kepedulian tetangga membantu mereka yang
isolasi. ‘’Atau bisa bareng-bareng keluarga dan tetangga saling membantu
apalagi ini pandemi,’’ jelasnya
Rahmad mengakui, pemkab tak mampu mencover saat didesak
memenuhi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri. Pihaknya hanya mampu
membagikan vitamin lewat bidan desa pun puskesmas setempat. Disamping jumlah
pasien saat ini capai ratusan. Ditambah sulitnya proses pencairan anggaran
ditengah perharuan skema sistem SIPD saat ini. Tersendatnya lambatnya server
hingga beberapa pengajuan terganggu.
‘’Anggaran kita
terbatas, kita harapkan penanganan korona ini kroyokon, tidak cuman pemerintah
tapi juga swasta dan masyarakat ikut andil,’’ ungkapnya
Disamping itu, Rahmad mengungkapkan penambahan korona masih
terjadi di Pacitan. Meski jumlahnya tak sebanyak beberapa hari sebelumnnya,
namun menurutnya angka tersebut masih tergolong tinggi. Pun meminta masyarakat
waspada tak meremehkan penyebaran virus.
‘’Angka duapuluh lebih itu tergolong banyak, tentu kita
harapkan bisa ditekan dibawah 10 setiap harinya,’’ pungkasnya. (dw)