PACITAN – Lensa Pacitan, Kekhawatiran peternak dan pedagang sapi terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pacitan masih tinggi. Meski pemerintah telah membuka kembali Pasar Hewan Pon, Semanten, setelah ditutup selama 28 hari, tak satu pun sapi terlihat diperjualbelikan pada hari pertama operasional pasar, Senin (10/2).
Pantauan di lokasi kondisi pasar masih sepi. Tidak ada sapi yang dibawa masuk, baik oleh peternak maupun pedagang. Sebaliknya, lapak pedagang kambing cukup ramai dengan transaksi jual beli yang tetap berlangsung.
“Kalau kambing masih banyak yang dijual. Waktu pasar tutup pun, mereka tetap berjualan, baik di dalam maupun di luar pasar,” ujar Erna, seorang pedagang makanan di sekitar pasar.
Sementara itu, Tukiyat, seorang peternak dari Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, mengaku datang ke pasar untuk memantau harga sapi. Namun, ia tidak menemukan satu ekor pun yang dijual.
“Tadi niatnya mau pantau harga, kalau bagus mau jual, tapi ternyata gak ada sapi sama sekali,” ungkapnya.
Di sisi lain, petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan tetap bersiaga di pasar. Dokter hewan bersama paramedis kesehatan hewan akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan yang masuk sebelum diperjualbelikan guna memastikan kesehatan ternak dan mencegah penyebaran PMK. (not)