Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Sup,Sayur lodeh hingga Puding daun Kelor Jadi Menu andalan Berbuka Puasa Di Sea view Restaurant Karang Taruna Pacitan Bagikan Ribuan Bunga untuk Peserta Rontek Gugah Sahur Pertamina dan Hiswana Migas Bagikan 245 Paket Sembako untuk Kuli Panggul di Pasar Tradisional Pacitan Inovatif! Lurah Ploso Jemput Bola Urus Administrasi Kematian, Gratis dan Cepat Isu Pengoplosan Pertamax, Penjualan BBM di SPBU Mini ExxonMobil Pacitan Meningkat Toko di Bangunsari Rusak Dilempar Petasan, Polisi Lakukan Penyelidikan 

Kebudayaan

Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan

badge-check


					Para peserta Temu Publik 2024 Vol.2 Museum Song Terus Membangun Jejaring mengikuti menonton video 3 Dimensi tentang manusia prasejarah Kawasan Gunung Sewu di Auditorium Museum Song Terus.
Perbesar

Para peserta Temu Publik 2024 Vol.2 Museum Song Terus Membangun Jejaring mengikuti menonton video 3 Dimensi tentang manusia prasejarah Kawasan Gunung Sewu di Auditorium Museum Song Terus.

PACITAN – lensapacitan.com, Kehadiran Museum Song Terus semakin menambah keberagaman pariwisata di Pacitan, Jawa Timur. Pilihan destinasi wisata di Pacitan kini tak hanya wisata alam yang bersifat rekreatif, melainkan juga pada aspek edukatif.

Hal itu terungkap dalam acara Gala Dinner Temu Publik Vol. 2 pada Kamis (25/7/2024) di Museum Song Terus. Kegiatan tersebut diikuti sejumlah pelaku bisnis pariwisata dari Pacitan, Solo, dan Gunungkidul.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, Rahmad Adi Mandego dalam sambutannya menerangkan bahwa kehadiran Museum Song Terus semakin mewarnai pariwisata di Kabupaten Pacitan.

“Museum Song Terus bisa menjadi opsi bagi teman-teman [pelaku wisata] sekalian untuk memberi pilihan wisata untuk para tamunya. Jadi ke Pacitan itu nggak melulu ke goa dan pantai. Sekarang ada opsi-opsi baru, salah satunya Museum Song Terus sebagai museum edukatif di Pacitan,” terang Rahmad.

Ia menyambut baik acara Temu Publik Vol. 2 sebagai ajang menggaet kerjasama antar-sesama pelaku wisata. Ke depannya, ia berharap setelah ini segera ada hasil positif dari jejaring yang terjalin.

Perwakilan dari Indonesian Heritage Agency (IHA)/Museum dan Cagar Budaya (MCB), Rizki Ayu Ramadhana dalam paparannya menerangkan bahwa Museum Song Terus sebagai salah satu museum yang dikelola IHA saat ini tengah membuka kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pelaku bisnis pariwisata.

“Misi kami bagaimana caranya bisa menjadikan museum dan cagar budaya yang kurang inklusif, menjadi bisa lebih inklusif lagi untuk dikenal publik. Salah satunya Museum Song Terus yang sudah resmi bisa bekerjasama dengan para pelaku wisata,” terang Rizki.

Sementara itu, Hasto Hidayatullah dari ASITA Jawa Timur mengapresiasi berbagai fasilitas yang ada di Museum Song Terus, mulai dari ruang pamer hingga ruang publik yang bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak.

“Soal fasilitas, Museum Song Terus sangat berpeluang untuk dikembangkan bersama agensi travel dan pelaku bisnis wisata lainnya,” kata Hasto.

Penanggung Jawab Unit Museum Song Terus Albertus Nikko Suko Dwiyanto menerangkan museum ini tidak hanya bisa digunakan untuk kunjungan ke ruang pamer saja, tapi juga ruang terbuka, ampiteater, dan auditorium. “Berbagai fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, komunitas, dan para pelaku wisata,” kata Nikko.

Museum Song Terus merupakan sebuah museum edukatif yang baru dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Museum ini berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.

Saat ini, Museum Song Terus masih menerapkan harga tiket masuk (HTM) gratis bagi seluruh pengunjung. Adapun, mulai bulan Agustus mendatang, pengelola museum akan menerapkan tiket berbayar yang akan segera diumumkan besarannya. 

Temu Publik bersama Pendidik

Adapun dalam kegiatan lanjutan yaitu Temu Publik Vol 3 pada Jumat (26/7/2024), yang mengangkat tema “Aktivasi Ruang Publik Museum Song Terus”, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Budiyanto mengatakan Museum Song Terus menjadi sumber ilmu, tempat untuk mengenal masa lalu, bahwa kita memiliki kebudayaan yang luar biasa.

“Investasi museum ini besar, jadi harus dimanfaatkan untuk edukasi. Harapannya kan anak-anak dari Pacitan itu juga bisa menjadi peneliti di rumahnya sendiri, jadi profesor. Mari menyebarkan informasi dari Museum Song Terus ini di media sosial. Karena dari informasi yang tersebar ini, museum yang edukatif ini akan banyak diketahui. Kami berharap guru dan sekolah juga bisa mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan museum,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Konser Gamelan Klasik di Dalam Goa Tabuhan

7 Desember 2024 - 19:00 WIB

Melestarikan Tradisi, Brojo Geni Pacitan Tampilkan Atraksi Spektakuler

17 November 2024 - 16:48 WIB

Festival Arak Deres di Desa Sidomulyo, Pacitan, Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi

20 Oktober 2024 - 13:20 WIB

Balbalan Geni hingga Tayub Massal Meriahkan Festival Budaya Watu Bale

18 Oktober 2024 - 23:17 WIB

Ritual Adat dan Prosesi Pembuatan Gerabah Meriahkan Festival Lempung Agung 2024 di Desa Purwoasri

14 Oktober 2024 - 09:00 WIB

Trending di Kebudayaan