Menu

Mode Gelap
Rontek Garu Bumi” Donorojo Pukau Penonton, Angkat Filosofi Tani di Festival Rontek Pacitan 2025 Ronthek Nawangan Angkat Tradisi Bersih Kali, Pukau Ribuan Penonton Ronthek Sudimoro Gaungkan Pesan Pelestarian Alam Lewat Irama dan Kearifan Lokal Tradisi Jadi Atraksi, Festival Ronthek Pacitan Siap Go Internasional ULP Pacitan Dikunjungi Komisaris PLN, Diapresiasi atas Prestasi Nasional Bahagia Terima Sertifikat, Romiyatun Beri AHY Oleh-Oleh Jambu Air

Kesehatan

Leptospirosis Kembali Muncul di Pacitan Ngadirojo Catat Kasus Tertinggi

badge-check


					Leptospirosis Kembali Muncul di Pacitan Ngadirojo Catat Kasus Tertinggi Perbesar

Ngadirojo – Kasus Leptospirosis kembali menyerang warga Pacitan, sebanyak 102 warga terjangkit virus tikus selama rentang waktu 2024, dengan kecamatan Ngadirojo menjadi yang tertinggi, mencatat 44 kasus di mana 3 di antaranya masih dirawat.

“Sebenarnya, dibandingkan tahun 2023, ada tren penurunan kasus hingga 50 persen dalam periode yang sama,” kata dr. Rini Endrawati, Kepala Puskesmas Ngadirojo, Senin(22/4/2024). 

Sejak Januari hingga April, total yang dirawat di Puskesmas Ngadirojo mencapai 44 pasien. Rinciannya adalah 5 pasien di bulan Januari, satu pasien di bulan Februari, 11 pasien di bulan Maret, dan tertinggi di bulan April dengan 27 pasien.

“Saat ini, ada tiga pasien yang masih dirawat,” lanjutnya. 

Pasien yang terjangkit leptospirosis umumnya mengalami gejala panas tinggi disertai mual, muntah, diare, dan nyeri pada betis.

“Itu merupakan gejala atau karakteristik khas bagi pasien terjangkit leptospirosis,”jelasnya.

Rini mennambahkan, pasien menjalani rawat inap rata-rata selama 3 sampai empat hari, dan diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh. 

“Semua pasien dapat kami rawat, tidak ada kasus fatal yang terjadi pada pasien. Kami melakukan intervensi preventif dengan melakukan edukasi terutama aspek PHBS kebersihan pribadi dan lingkungan pada seluruh masyarakat,”tambahnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, drg. Nur Farida, mengatakan bahwa pada tahun 2024, kasus akibat virus Leptospira menjangkiti 102 warga Pacitan sejak bulan Januari hingga sekarang. Pada periode yang sama tahun lalu, terdapat 408 kasus.

Puskesmas Ngadirojo menjadi yang paling banyak kasusnya karena wilayah puskesmas tersebut mencakup penderita dari wilayah Puskesmas Wonokarto dan Tulakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan