Menu

Mode Gelap
106 Anak Pacitan Ikuti Khitan Massal Baznas dengan Metode Modern Belum Cair, Cek Rp3 Miliar Milik Tarman Hilang “Ketlisut” Molamil Papa”, Inovasi Jemput Bola Nakes untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga

Kesehatan

Kegiatan Posyandu Anyelir Pacitan Gencarkan Penanganan Stunting

badge-check


 Kegiatan Posyandu Anyelir Pacitan Gencarkan Penanganan Stunting Perbesar

Pacitan – Kelompok wanita dusun kiteran desa Kembang Kecamatan Pacitan terus menggiatkan upaya penanganan stunting di wilayahnya. Nur Eli Zanuari, salah satu kader Posyandu Anyelir, mengungkapkan bahwa meskipun saat ini belum ada dana yang stabil, kegiatan Posyandu terus berjalan dengan dukungan berbagai pihak.

 

“Sebelumnya, kami tidak memiliki banyak kegiatan, tetapi sekarang kami rutin melakukan kegiatan setiap bulan. Meski dananya saat ini masih vakum, Alhamdulillah, kita tetap bisa menyalurkan bantuan untuk Posyandu dan balita berkat dukungan dari berbagai pihak,” ujar Nur Eli.

 

Namun, ia juga menyoroti bahwa angka stunting di desanya masih cukup tinggi, dengan sekitar 18 anak yang masuk dalam kategori stunting. “Kami berharap ada lebih banyak dukungan dari Rumah Zakat, untuk penambahan makanan tambahan PMT serta alat cek kesehatan untuk lansia,” tambahnya.

 

Seperti diketahui, Kelompok Wanita Anyelir merupakan bagian dari program pengembangan desa pesisir tangguh yang diinisiasi oleh Rumah Zakat. Salah satu program andalannya adalah pembentukan kawasan wisata konservasi mangrove yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

 

Selain upaya pelestarian lingkungan, kelompok ini kini juga tengah fokus mengentaskan masalah stunting yang masih tinggi di desanya.

 

Menanggapi hal ini, Vileno Melda Sitepu dari Departemen Kesehatan dan Lingkungan Rumah Zakat, menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami penyebab stunting di desa tersebut, apakah terkait dengan sanitasi, gizi, atau pola asuh yang salah.

 

“Kami akan terus memantau kader Posyandu untuk memastikan penanganan yang tepat. Kami juga berencana menjadikan Desa Kembang sebagai desa bebas stunting,” ungkapnya.

 

Penanganan stunting menjadi salah satu fokus utama di wilayah tersebut, mengingat dampaknya terhadap tumbuh kembang anak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Molamil Papa”, Inovasi Jemput Bola Nakes untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil

5 November 2025 - 09:14 WIB

Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi

26 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan

25 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Program STBM di Desa Tegalombo Pacitan Capai 75 Persen, Target Rampung 2026

22 September 2025 - 11:21 WIB

DPRD Pacitan Soroti Pelayanan RSUD, Jumlah Dokter Belum ideal Untuk Layani Pasien Harian

27 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Trending di Kesehatan