Menu

Mode Gelap
Gelar Rembuk Stunting Komitmen Pemkab Pacitan Tekan Stunting Hingga 2025 Kenaikan Harga Beras, DPRD Pacitan Desak Pemerintah Ambil Langkah Nasib Naas Menimpa Keluarga Wisata di Pantai Srau, Pacitan, 1 Tewas Terseret Ombak Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024 Forum PTT Transport SD/SMP Pacitan Sampaikan Tuntutan kepada Bupati

Ekonomi · 13 Sep 2022 13:49 WIB

Kasemi, Perajin Kasur Kapuk Yang Bertahan ditengah Gempuran Produk Modern


 Kasemi, Perajin Kasur Kapuk Yang Bertahan ditengah Gempuran Produk Modern Perbesar

 

KEBONAGUNG, 
lensapacitan.com – Dibelakang meja mesin jahitnya, Kasemi 68 tahun,
warga Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung ini sibuk menjahit kain kasur.  Kain tersebut digunakan untuk wadah gulungan
kapuk kering dari buah pohon randu.

Wanita kelahiran 1954 ini 
masih bertahan menjalankan usaha membuat kasur dari kapuk randu. Padahal
saat era modern  sudah banyak warga
meninggalkan kasur kapuk randu dan beralih ke spons maupun springbed.

Kasemi mengaku mulai menekuni usaha ini sejak 29 tahun
silam. Waktu muda dirinya mengikuti kursus menjahit. Bukan menjahit baju atau busana,
melainkan berlatih membuat kasur, guling hingga bantal.

“saya dulu kursus menjahit, setelah lulus kemudian mencoba
membuat usaha sendiri,” jelasnya saat ditemui dirumahnya (20/8/2022).

Tak hanya tergerus jaman, kendala yang dihadapinya adalah
minimnya stok kapuk randu yang ada di pasaran, sehingga harus mencari atau
memesan kepada petani yang memiliki pohon randu.  Jika musim panen, ibu lima anak ini memilih
membeli bahan sebanyak-banyaknya.

“kalau pas pesanan banyak, kadang kehabisan bahan baku, jadi
kalau pas musim panen, saya stok banyak,” katanya.

Harga kapuk yang belum diolah ia beli seharga  Rp7000 rupiah perkilogramnya. Bahan kapuk itu
kemudian dibersihkan dan dikeringkan hingga siap dimasukkan kedalam sarung
kasur, bantau maupun guling.

Untuk membuat kain kasurnya pun tahapannya cukup rumit.
Yakni dari kain, lalu dicuki atau dijahit untuk mengatur ketebalan dan
tonjolan-tonjolannya sehingga nyaman untuk dipakai. Setelah proses menyuki
selesai, lalu diisi kapuk randu.

Harga jual kapuk tergantung ukuran, mulai dari Rp 250 ribu
rupiah hingga Rp 500 ribu rupiah. Sedangkan untuk penjualannya, kasemi tak
kesulitan, lantaran pelanggan  dating langsung
untuk membeli kasur buatannya. Bahkan dia kuwalahan memenuhi permintaan
pembeli. Tak hanya membuat kasur, kasemi juga melayani perbaikan kasur lama. (PKL/
Catarina Gayatri)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bupati Serahkan BLT DBHCHT kepada 5.234 Buruh dan Petani Tembakau Pacitan

16 July 2024 - 23:16 WIB

Lezatnya Bisnis Ikan Asin, Raup Cuan Ratusan Juta Per Bulan

16 May 2024 - 10:16 WIB

Katiyem, Wanita Perajin Kalakan: Kisah Sukses Memelihara Tradisi dan Menghadirkan Kelezatan Pedas Pacitan

16 May 2024 - 04:11 WIB

Harga Gula Pasir Melonjak, Stok Langka di Pasar Minulyo Pacitan

23 April 2024 - 15:06 WIB

Jelang Lebaran, Parkir Liar Kian Marak, Dishub Tutup Mata

4 April 2024 - 22:42 WIB

Ratusan Warga Pacitan Berebut Pangan Murah di Pacitan

15 March 2024 - 15:21 WIB

Trending di Ekonomi