Ini Cara Rumah Zakat Berdayakan Warga Bangun Obyek Wisata Konservasi Mangrove - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD 67 Sapi Mati, Kasus PMK Bertambah Jadi 1006 Ekor PMK Ibarat Sariawan, Ini Langkah Mengatasinya Gebrak Kandang di Ngadirojo, Upaya Bersama Tangani PMK pada Ternak Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

Pariwisata

Ini Cara Rumah Zakat Berdayakan Warga Bangun Obyek Wisata Konservasi Mangrove

badge-check

PACITAN – lensapacitan.com, Berada di wilayah pesisir, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan terus berupaya mewujudkan desa tangguh pesisir. Mereka yang menamainya komunitas Jangkar Segoro Kidul ini didampingi oleh Rumah Zakat untuk melestarikan mangrove di Desa Berdaya Kembang.

Komunitas yang telah berbadan hukum Kemenkumham sejak setahun yang lalu tersebut merupakan motor penggerak bergeliatnya kegiatan konservasi mangrove di wilayah tersebut. Mereka yang berjumlah 25 anggota ini mendirikan basecamp di Dusun Kiteran, Desa Kembang.

“Kami mendirikan basecamp sebagai tempat diskusi dan musyawarah dalam mengembangkan wisata konservasi mangrove sekaligus mitigasi bencana,” jelas Indar Siswoyo Relawan Inspirasi Rumah Zakat.

Selain berorientasi pada menjaga kelestarian alam penanaman mangrove itu juga untuk menjaga pantai dari abrasi air laut pasang sekaligus berfungsi sebagai greenbelt penahan dan pemecah gelombang besar di wilayah pesisir pantai selatan, serta menjaga biota air disekitar area mangrove.

Model pemberdayaan yang diterapkan Rumah Zakat dengan mendampingi proses kegiatan kelompok mulai dari perencanaan kegiatan, administrasi, kolaborasi dengan stakeholder, pembangunan infrastruktur penunjang serta evaluasi kegiatan. Semua dilakukan dengan metode partisipasi tidak jarang diskusi dilakukan di pinggir kali lokasi start untuk trip wisata perahu.

“Kami merasa sangat bersyukur atas apa yang telah dilakukan Rumah Zakat mendampingi kami mewujudkan mimpi-mimpi kami,” tutur Slamet, Ketua Kelompok.

Slamet berharap hasilnya nanti juga akan berdampak pada sektor perekonomian. Yaitu dengan memanfaatkan area konservasi mangrove sebagai tempat wisata konservatif dengan mengangkat kearifan lokal berupa wisata perahu memanfaatkan perahu milik nelayan setempat.

“Jadi tidak hanya kami yang mendapatkan manfaat, warga dan nelayan kami juga bisa terangkat ekonominya dengan penyewaan perahu kepada wisatawan, “pungkasnya (isw/not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Pacitan Alami Penurunan Kunjungan di 2024, Namun Target Terpenuhi

14 Januari 2025 - 12:00 WIB

Nyaris 2.000 Wisatawan Padati Pantai Pidakan Selama Libur Tahun Baru

2 Januari 2025 - 10:10 WIB

Kunjungan Wisatawan Membludak di Parai Beach Resort Telengria Pacitan saat Tahun Baru 2025

1 Januari 2025 - 16:44 WIB

Kunjungan Wisata ke Pantai Watu Bale Meningkat 50 Persen Saat Libur Akhir Tahun

29 Desember 2024 - 16:57 WIB

Grom Surfing Contest #2 kembali digelar di Parai Beach Resort Telengria Pacitan

28 Desember 2024 - 21:47 WIB

Trending di Olahraga