Menu

Mode Gelap
Gelar Rembuk Stunting Komitmen Pemkab Pacitan Tekan Stunting Hingga 2025 Kenaikan Harga Beras, DPRD Pacitan Desak Pemerintah Ambil Langkah Nasib Naas Menimpa Keluarga Wisata di Pantai Srau, Pacitan, 1 Tewas Terseret Ombak Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024 Forum PTT Transport SD/SMP Pacitan Sampaikan Tuntutan kepada Bupati

Pertanian · 10 Jul 2019 08:32 WIB

Harga Cengkeh Merosot, Petani Merana


 Harga Cengkeh Merosot, Petani Merana Perbesar


SUDIMORO – lensapacitan.com, Petani cengkeh di Pacitan dibuat pusing, Selain ancaman pohon mati terserang virus, harga bunga dari pohon yang tersisa justru anjlok dipasaran. Tak tanggung-tanggung, dari bunga kering yang biasa dijual Rp. 90 hingga 100 ribu perkilo, kini hanya dihargai Rp. 60 ribu perkilonya. Padahal jumlah panen para petani menyusut usai sebagian besar batang cengkeh mati. ‘’Menangis, miris pokoknya para petani cengkeh saat ini,’’ ujar Sumono, petani cengkeh di Sudimoro,

Menurutnya, penurunan produktifitas para petani merosot tajam. Berkisar 70 persen dari panen raya tahun-tahun sebelumnya. Di waktu normal misalnya, satu batang cengkeh mampu memproduksi 50 hingga 60 kg bunga basah. Pun, usai dikeringkan bakal menyusut hingga 20 kg saja. Sementara, saat ini para petani hanya mampu memproduksi 20 kg tiap batang. Pun, saat dikeringkan hanya berkisar 4 hingga 6 kg cengkeh kering. ‘

Faktor musim, dituding jadi biang keladi merosotnya panen. Pasalnya dimusim kemarau kali ini sebagian besar sumur warga mengering. Diperparah dengan matinya batang cengkeh terserang virus. Alhasil, sebagian petani yang frustasi memilih menebang pohon untuk dijual kayunya. Lumprah mengingat anjloknya pendapatan jika dibandingkan masa jaya cengkeh beberapa tahun silam. ‘’kalau dulu hasil cengkeh bisa untuk sekolahkan anak hingga kuliah, mungkin sekarang sulit,’’ ungkap Sumono.




Ketanggung, Karangmulyo, Klepu dan sebagian Sudimoro jadi sebagian besar produksi cengkeh di kecamatan Sudimoro. Padahal dari wilayah tersebut belasan ton diproduksi tiap tahun. Namun, Sumono ragu dalam beberapa tahun kedepan tanaman cengkeh masih bertahan di wilayahnya. Mengingat, banyaknya tanaman yang mati tiap tahun. ‘’Mungkin kalau yang hanya mengandalkan cengkeh sebagai penghasilan utama akan kesusahan,’’ pungkasnya. (Not)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harga Cengkeh Anjlok, Petani di Pacitan Kian Merugi

10 September 2024 - 23:42 WIB

Berkah Petani Saat Harga Cabai Melejit

7 November 2023 - 04:48 WIB

Pemkab Pacitan Dorong Anak Muda Jadi Petani Milenial

24 March 2022 - 22:42 WIB

Tanaman Porang, Umbi-Umbian Dengan Potensi Ekspor Yang Menjanjikan

12 March 2021 - 09:11 WIB

Angin Kencang, 30 Hektar Padi di Kecamatan Arjosari Rata Dengan Tanah

28 April 2020 - 04:16 WIB

Terdampak Kekeringan, Puluhan Hektar Padi Gagal Panen

9 July 2019 - 05:56 WIB

Trending di Kekeringan