Menu

Mode Gelap
Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

Kebudayaan

Festival Arak Deres di Desa Sidomulyo, Pacitan, Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi

badge-check


					Festival Arak Deres di Desa Sidomulyo, Pacitan, Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Perbesar

Kebonagung – lensapacitan.com, Pekerjaan sebagai penderes nira kelapa bukanlah hal yang mudah. Setiap harinya, para penderes harus berhadapan dengan resiko tinggi saat memanjat pohon kelapa untuk mendapatkan cairan nira, bahan dasar gula merah. Meski penuh tantangan, pekerjaan ini tetap menjadi mata pencaharian utama bagi banyak warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.

Untuk merayakan dan mengapresiasi profesi turun-temurun tersebut, Desa Sidomulyo menggelar Festival Arak Deres pada Minggu (20/10/2024). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang melestarikan budaya, tetapi juga mempererat kebersamaan masyarakat.

“Desa kami dikenal dengan masyarakatnya yang mayoritas adalah penderes nira kelapa. Aktivitas ini sudah menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ungkap Makhrus Ali, Kepala Desa Sidomulyo, saat ditemui di lokasi acara.

Festival dimulai dengan prosesi arak-arakan para penderes nira, lengkap dengan peralatan mereka. Para peserta, baik pria maupun wanita, bergerak menuju lapangan desa dengan semangat yang tinggi, meski hujan turun. Di tengah kondisi pohon kelapa yang licin karena hujan, beberapa penderes bahkan tetap menunjukkan keahliannya dalam memanjat pohon dan mengambil nira.

Baca Juga: Ratusan Warga Tulakan Ikuti Jalan Sehat Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Hasil nira yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam satu wadah, siap untuk diproses menjadi gula merah. Aktivitas ini sekaligus memperlihatkan bagaimana pekerjaan sehari-hari para penderes dilakukan dengan ketekunan dan keahlian.

Makhrus menambahkan bahwa festival ini diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dan membantu meningkatkan perekonomian warga. “Semoga festival ini bisa terus menjadi penggerak ekonomi masyarakat dan melestarikan warisan budaya desa kami,” katanya.

Festival Arak Deres telah menjadi bagian penting dari identitas Desa Sidomulyo. Aktivitas menyadap nira ini telah menjadi tumpuan hidup banyak keluarga di desa tersebut.

Baca Juga: Nikmati Jajanan Tradisional Setelah Jalan Sehat Pada Garda Yasa Fest #1 di Desa Klepu, Donorojo

“Profesi sebagai penderes memungkinkan warga untuk mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan anak-anak mereka. Kami berharap melalui acara ini, potensi lokal Desa Sidomulyo dapat dikenal lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar,” ujar Udin Wahyudi, Camat Kebonagung.

Acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya. Beragam kesenian tradisional dan modern ditampilkan oleh para seniman lokal serta dari luar daerah, memberikan warna tersendiri bagi festival yang digelar selama dua hari tersebut. 

Selain menjadi sarana hiburan, Festival Arak Deres diharapkan dapat menjadi pintu bagi pengembangan potensi budaya dan ekonomi Desa Sidomulyo. (not) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Konser Gamelan Klasik di Dalam Goa Tabuhan

7 Desember 2024 - 19:00 WIB

Melestarikan Tradisi, Brojo Geni Pacitan Tampilkan Atraksi Spektakuler

17 November 2024 - 16:48 WIB

Balbalan Geni hingga Tayub Massal Meriahkan Festival Budaya Watu Bale

18 Oktober 2024 - 23:17 WIB

Ritual Adat dan Prosesi Pembuatan Gerabah Meriahkan Festival Lempung Agung 2024 di Desa Purwoasri

14 Oktober 2024 - 09:00 WIB

Ribuan Warga Padati, Gandrung Festival Pakis Baru

8 Oktober 2024 - 08:16 WIB

Trending di Kebudayaan