Pacitan Lensa Pacitan – Nanang Adang Kusdinar resmi ditunjuk sebagai Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 23 Pacitan. Kepala SMAN 1 Nawangan itu mengungkapkan sejumlah program unggulan yang akan menjadi fokus pengembangan sekolah berbasis asrama tersebut.
“Fokus utama kami adalah pada entrepreneurship, kewirausahaan, serta kemampuan digital bisnis yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Nanang, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, konsep Sekolah Rakyat memiliki perbedaan mendasar dibandingkan sekolah umum. Salah satunya adalah keberadaan asrama, dimana siswa tinggal dan menjalani aktivitas selama 24 jam penuh di bawah pengawasan sekolah.
“Kalau di sekolah umum tidak ada asrama. Di sini kami menangani siswa secara penuh, dan tentu ini membutuhkan pendekatan yang berbeda,” jelasnya.
Nanang mengaku terpanggil untuk ikut menyukseskan program pemerintah melalui Sekolah Rakyat yang dinilainya sangat mulia karena bertujuan memutus mata rantai kemiskinan.
“Ini adalah upaya besar negara. Tentu hati saya tergerak untuk menjadi bagian dari gerakan ini,” katanya.
Pada tahap awal, pihak sekolah menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai sarana adaptasi siswa dengan lingkungan dan sistem baru.
“Karena sebelumnya mereka terbiasa hidup bersama keluarga. Sekarang harus tinggal di asrama, jadi perlu masa adaptasi agar tidak kaget dengan tata tertib dan pola kehidupan di sini,” tuturnya.
Nanang menjelaskan bahwa kurikulum Sekolah Rakyat telah disiapkan secara khusus oleh Kementerian Sosial RI. Pembelajaran penuh direncanakan mulai berjalan normal pada minggu ketiga.
“Saat ini kita fokus pada pemetaan minat dan bakat siswa. Pagi hingga sore mereka belajar di sekolah, lalu menjelang Magrib kembali ke asrama untuk mengikuti kegiatan sore dan malam,” terangnya.
Untuk mendukung kehidupan di asrama, pihak sekolah telah menyiapkan dua wali asrama masing-masing untuk siswa putra dan putri serta satu wali asuh. Dia juga dibantu 16 guru mata pelajaran. (not)