PACITAN – lensapacitan.com, Disabilitas tak menjadi penghalang seseorang untuk sukses meniti karier. Seperti yang dialami oleh pria asal Tanjungsari Pacitan ini. Mohammad riskyka syawalasana mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa kaum difabel juga bisa sukses dalam berbisnis. Meskipun begitu, kesuksesan yang diraihnya ini tentu bukanlah hal mudah.
Nasib malang dialaminya saat usia sekolah dasar, akibat dari kecelakaan sepeda motor pada usia tuju tahun membuatnya tak bisa berjalan layaknya orang pada umumnya, ia harus harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas sehari-hari, namun dia tak mau berpangku tangan, ia memilih membuka usaha kedai kopi agar tetap berdaya diatas keterbatasanya,dengan usahanya tersebut mampu meraup omset puluhan juta rupiah perbulan.” Karena awalnya saya sering nongkrong di coffee shop, akhirnya saya kepikiran untuk membuka coffe shop sendiri Di Pacitan,”ujarnya.
Kiki sapaan Mohammad Riskyka Syawalasana membuka usaha koffe shop enam bulan yang lalu, Kedai Ruang dopamin yang berada di seputaran kota Pacitan inilah yang menjadi tempat Kiki berkerja setiap hari, tak ada rasa canggung dalam beraktivitas, ia pandai meracik kopi layaknya barista profesional pada umumnya, mulai dari memilih kopi, menggiling hingga memanaskan air di kompor ia lakukan sendiri saat pergantian shift karyawannya, untuk melayani pelanggan, Kiki harus menggunakan kursi roda, di meja barista dengan lihai ia meracik kopi pesanan pelanggannya. .”kita punya kewajiban punya hak sama seperti orang pada umumnya, kita tidak perlu minder,”tambahnya.
Setelah lulus kuliah kiki belajar meracik kopi dari teman-temanya yang berada di Surabaya hingga mencoba menikmati kopi di beberapa daerah, hingga berani membuka usaha sendiri, Kiki dibantu tiga orang karyawan yang masuk secara bergantian setiap hari, dalam sebulan ia meraup omset sebesar 15 hingga 20 juta rupiah.”omset rata-rata sebulan 15 sampa 20 juta,”tuturnya.
Iya memilih usaha tersebut bukan tanpa sebab, Kopi memang menjadi sebuah minuman yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Bahkan kopi menjadi teman pendamping bagi mereka yang membutuhkan inspirasi, “kami Tak hanya menyediakan tempat ngopi tapi juga menjadi tempat mencari inpirasi, dan menampung kbahagiaan pelanggan,” tambahnya.
Salah seorang pelanggan kopinya, Berlianti Rahayuning Tias mengaku sering nongkong bersama teman-temannya sambil menikmati secangkir kopi, karena banyak pilihan menunya.” (nch)