Disabilitas Pria asal Pacitan Ini Justru Sukses Berbisnis Kopi - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD 67 Sapi Mati, Kasus PMK Bertambah Jadi 1006 Ekor PMK Ibarat Sariawan, Ini Langkah Mengatasinya Gebrak Kandang di Ngadirojo, Upaya Bersama Tangani PMK pada Ternak Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

Feature

Disabilitas Pria asal Pacitan Ini Justru Sukses Berbisnis Kopi

badge-check


PACITAN – lensapacitan.com, Disabilitas tak menjadi penghalang seseorang untuk sukses meniti karier. Seperti yang dialami oleh pria asal Tanjungsari Pacitan ini. Mohammad riskyka syawalasana mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa kaum difabel juga bisa sukses dalam berbisnis. Meskipun begitu, kesuksesan yang diraihnya ini tentu bukanlah hal mudah.

Nasib malang dialaminya saat usia sekolah dasar, akibat dari kecelakaan sepeda motor pada usia tuju tahun membuatnya tak bisa berjalan layaknya orang pada umumnya, ia harus harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas sehari-hari, namun dia tak mau berpangku tangan,  ia memilih  membuka usaha kedai kopi  agar tetap berdaya diatas keterbatasanya,dengan usahanya tersebut mampu meraup omset puluhan juta rupiah perbulan.” Karena awalnya saya sering nongkrong di coffee shop, akhirnya saya kepikiran untuk membuka coffe shop sendiri Di Pacitan,”ujarnya.
Kiki sapaan Mohammad Riskyka Syawalasana membuka usaha koffe shop enam bulan yang lalu, Kedai Ruang dopamin yang berada di seputaran kota Pacitan inilah yang menjadi tempat Kiki berkerja setiap hari, tak ada rasa canggung dalam beraktivitas, ia pandai meracik kopi  layaknya barista profesional pada umumnya, mulai dari memilih kopi, menggiling hingga memanaskan air di kompor ia lakukan sendiri saat pergantian shift karyawannya, untuk melayani pelanggan, Kiki harus menggunakan kursi roda, di meja barista dengan lihai ia meracik kopi pesanan pelanggannya. .”kita punya kewajiban punya hak sama seperti orang pada umumnya, kita tidak perlu minder,”tambahnya.  
Setelah lulus kuliah kiki belajar meracik kopi dari teman-temanya yang berada di Surabaya hingga mencoba menikmati kopi di beberapa daerah,  hingga berani membuka usaha sendiri, Kiki dibantu tiga orang karyawan yang masuk secara bergantian setiap hari,  dalam sebulan ia meraup omset sebesar 15 hingga 20 juta rupiah.”omset rata-rata sebulan 15 sampa 20 juta,”tuturnya.
Iya memilih usaha tersebut bukan tanpa sebab, Kopi memang menjadi sebuah minuman yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Bahkan kopi menjadi teman pendamping bagi mereka yang membutuhkan inspirasi, “kami Tak hanya menyediakan  tempat ngopi tapi juga menjadi tempat mencari inpirasi, dan menampung kbahagiaan pelanggan,” tambahnya.
Salah seorang pelanggan kopinya, Berlianti Rahayuning Tias mengaku sering nongkong bersama teman-temannya sambil menikmati secangkir kopi, karena banyak pilihan menunya.” (nch) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi

1 Desember 2024 - 17:01 WIB

Punden Kaliuluh Pacitan: Situs Sejarah Soekarno dan Sunan Kalijaga yang Kini Jadi Wisata Sejarah

30 November 2024 - 14:28 WIB

Ngadirojo, Sentra Batik Tulis Pacitan yang Terus Berkembang

9 November 2024 - 11:52 WIB

Eksistensi Jamu Tradisional di Kecamatan Bandar, Dari Warisan Leluhur Hingga Bisnis Menjanjikan

8 November 2024 - 11:06 WIB

Pasar Beling, Menikmati Jajanan Tradisional Sambil Diiringi Musik Gamelan Kaca

3 November 2024 - 09:20 WIB

Trending di Feature